Pulihkan Trauma Pascabanjir, MDMC Jawa Timur Dampingi Anak-anak di Langkat

Pulihkan Trauma Pascabanjir, MDMC Jawa Timur Dampingi Anak-anak di Langkat

MAKLUMAT — Tawa anak-anak kembali terdengar di Kampung Sembilan, Stasiun Lama, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di teras rumah yang masih menyisakan bekas lumpur banjir bandang, suasana yang sempat muram perlahan mencair. Perubahan suasana itu hadir seiring kedatangan relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur, Jumat (19/12/2025).

Bukan sekadar menyalurkan bantuan logistik, tim relawan membawa misi pemulihan psikologis bagi warga, terutama anak-anak yang terdampak banjir. Melalui Layanan Dukungan Psikososial (LDP), MDMC Jawa Timur mendampingi 27 anak dengan berbagai aktivitas bermain, mulai dari permainan kelompok, color touch, hingga kegiatan kreatif. Pendekatan ini dilakukan untuk membantu anak-anak melepaskan ingatan traumatis akibat bencana yang mereka alami.

Selama banjir melanda, kehidupan anak-anak di Kampung Sembilan berubah drastis. Aktivitas sekolah terhenti, buku-buku rusak, dan hari-hari mereka diisi dengan membantu orang tua membersihkan rumah dari lumpur dan menyelamatkan barang-barang yang tersisa.

“Selama ini mereka hanya bantu orang tua bersih-bersih rumah yang kena banjir, angkat lumpur dan barang-barang. Itu yang membuat mereka makin trauma,” ujar Titin, salah satu warga setempat.

Kondisi diperparah dengan keterbatasan listrik dan jaringan komunikasi. Menurut warga, setiap mendung datang, rasa cemas kembali menyelimuti anak-anak. Kehadiran relawan dengan kegiatan yang ramah anak menjadi ruang aman yang telah lama mereka tunggu.

Bagi warga Stasiun Lama, pendampingan ini menjadi pengalaman pertama sejak bencana terjadi. Selain mendampingi anak-anak, MDMC Jawa Timur juga melakukan asesmen psikologis terhadap 29 warga dewasa untuk memetakan kondisi kesehatan mental masyarakat pascabencana.

Baca Juga  Jadwal Salat Jatim, Senin 14 Oktober

Bebi, warga lainnya, mengaku terbantu dengan kehadiran para relawan. Ia melihat perubahan nyata pada anak-anaknya. “Anak-anak jadi terhibur, ketawa-ketawa lagi. Mudah-mudahan rasa takut, sedih, dan cemas itu pelan-pelan hilang,” katanya.

Langkah MDMC Jawa Timur di Langkat menunjukkan bahwa pemulihan pascabencana tidak hanya berkaitan dengan perbaikan fisik, tetapi juga pemulihan psikologis penyintas. Di tengah sisa lumpur dan puing, upaya merawat kesehatan mental menjadi bagian penting untuk menumbuhkan kembali harapan warga.

*) Penulis: Sutikon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *