Korban Tewas Bus Cahaya Trans Jadi 16 Orang, Jasa Raharja Berikan Santunan Rp50 Juta

Korban Tewas Bus Cahaya Trans Jadi 16 Orang, Jasa Raharja Berikan Santunan Rp50 Juta

MAKLUMAT – Malam yang seharusnya menjadi perjalanan pulang berubah menjadi tragedi. Bus PO Cahaya Trans yang melaju di Tol Simpang Susun Krapyak, Semarang Barat, terguling hebat pada Senin (22/12) dini hari. Sebanyak 16 penumpang meregang nyawa, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga di Jawa Tengah hingga Jabodetabek. PT Jasa Raharja menyiapkan santunan Rp50 juta kepada korban meninggal dunia, Rp20 juta kepada korban terluka.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 00.15 WIB. Bus Mercedes Benz bernomor polisi B 7201 IV itu melaju dari arah Kalikangkung menuju Krapyak. Saat memasuki jalur menikung di KM 420-200, bus diduga mengalami rem blong. Kendaraan oleng ke kanan, menghantam pembatas jalan, lalu terguling di badan tol.

“Bus kehilangan kendali dan langsung terguling,” ujar Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi dikutip dari laman Korlantas Polri.

Benturan keras membuat sejumlah penumpang terjepit di dalam badan bus. Proses evakuasi berlangsung dramatis hingga pukul 06.00 WIB. Petugas harus memotong bagian kendaraan untuk mengeluarkan korban.

Pada laporan sebelumnya tercatat 15 korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUP Dr. Kariadi Semarang. Satu korban lainnya menurut laporan Metro TV, meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Tugurejo.

Korban meninggal berasal dari berbagai daerah. Dari Klaten tercatat Sadimin (57), Srihono (53), Listiana (44), dan Yanto (47). Boyolali kehilangan Sugimo (62), Wahyu Eko Utomo (26), Ngatiyem (48), serta Anis Munandar (36). Korban lainnya adalah Haryadin (43) asal Jakarta Timur, Mutiara Citra Dwi Purwita (19) dari Sleman, Saguh (62) asal Bogor, Erna Peny Hartari (53) dan Noviani (31) dari Kota Bogor, Anih (56) dari Kabupaten Bogor, serta Dwi Rahayu (47) asal Tangerang Selatan. Satu korban lainnya, Endah (48) asal Sleman, meninggal dalam perjalanan ke RSUD Tugurejo.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Pastikan Imunisasi Anak Sekolah dan Cek Kesehatan Berjalan Lancar

Di tengah duka, negara memastikan hadir. Plt Direktur Utama PT Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menegaskan santunan bagi ahli waris korban meninggal dunia telah diproses. Masing-masing keluarga akan menerima santunan Rp50 juta sesuai ketentuan Peraturan Menteri Keuangan.

“Kami langsung bergerak menemui keluarga korban. Santunan dipastikan cair secepat mungkin,” kata Dewi saat meninjau lokasi kejadian.

Selain korban meninggal, 15 penumpang lainnya masih menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit. Seluruh biaya pengobatan ditanggung Jasa Raharja dengan plafon maksimal Rp20 juta per orang.

Tragedi ini menjadi peringatan keras di tengah padatnya arus perjalanan akhir tahun. Dewi mengingatkan perusahaan otobus dan pengemudi untuk tidak menyepelekan keselamatan. “Kendaraan harus benar-benar layak jalan. Jika lelah atau mengantuk, pengemudi wajib berhenti dan beristirahat,” ujarnya.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *