MAKLUMAT — Dalam rangkaian acara puncak peringatan Milad ke-35 Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo, meresmikan penambahan sejumlah fasilitas layanan baru sekaligus peluncuran sistem rekam medis elektronik, Ahad (21/12/2025).
Hal itu sekaligus mengaskan komitmen rumah sakit dalam upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Penambahan fasilitas tersebut meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD), selasar, gedung manajemen, kamar bersalin, hingga launching rekam medis elektronik.
Direktur RSU Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, dr Muhammad Hud Suhargono SpOG(K) Subsp Obginsos, menyebut langkah itu dilakukan untuk menyesuaikan persyaratan kesehatan serta menjawab kebutuhan layanan di rumah sakit.
Ia juga menjelaskan bahwa Milad RSU Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan sejatinya diperingati setiap 27 November. Namun, peringatan pada Ahad (21/12/2025) menjadi puncak rangkaian milad rumah sakit.
Mengusung tema “Memantapkan Kebersamaan dan Kolaborasi untuk Menjadikan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah”, peluncuran fasilitas baru ditandai dengan pemotongan pita oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Dra Hj Rukmini Amar MAP, didampingi Ketua PDA Sidoarjo Apt Muflikah SSi, Direktur RSU Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dr Muhammad Hud Suhargono SpOG(K) Subsp Obginsos, serta Wakil Ketua PWM Jawa Timur sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh MSi.
Usai pemotongan pita, para pimpinan dan tamu undangan meninjau langsung fasilitas layanan terbaru, seperti IGD dan selasar. Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua PWA Jawa Timur, yang dilakukan di gedung manajemen yang berada di sebelah utara Jalan Raya Kenongo Tulangan.
“Ada kata kunci di situ, yakni kolaborasi, kebersamaan dan kebangaan. Ini akan kita angkat dalam perjalanan rumah sakit ke depan. Dan kita mengharapkan secara internal teman-teman sivitas hospitalia ini bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, keluarga dan para pasien,” ujar dr Hud.
“Sehingga nantinya berdampak pada rumah sakit ini menjadi kebangaan masyarakat Tulangan, warga Sidoarjo dan tentunya menjadi kebanggan Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah,”lanjutnya.
Pada momentum Milad ke-35 kali ini, RSU Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan juga menggelar berbagai kegiatan sosial, mulai dari khitanan massal gratis, pemberian apresiasi kepada guru TK ABA dan SLB, hingga pemberian tali asih kepada anak yatim. Selain itu, dilakukan pula penanaman pohon mahoni hasil sumbangan dari PDA Sidoarjo sebagai simbol pertumbuhan dan keberlanjutan rumah sakit, sekaligus menambah keasrian lingkungan.
“Kami juga mengadakan bakti sosial khitanan massal secara gratis yang diikuti sekitar 40 hingga 50 anak. Operasi katarak kerjasama dengan PERDAMI, bincang solutif dengan PDA, PCA dan PCM, forum rembug dengan dokter spesialis rumah sakit hingga donor darah bersama PMI Sidoarjo,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PDA Sidoarjo Apt Muflikah SSi, menuturkan bahwa pihaknya sengaja mendesain fasilitas layanan terbaru agar memberikan kenyamanan lebih bagi para pasien, khususnya saat menjalani perawatan.
“Yang pertama adalah pemindahan jalur. Kalau dulu lewat pintu depan, sekarang kami pindahkan lewat pintu samping. Sehingga masyarakat lebih nyaman disini. Ada praktek dokter spesialis, seperti spesialis ortopedi, penyakit dalam, poli paru juga sudah kami pisahkan sesuai dengan aturan supaya tidak menyebabkan infeksi ke pasien yang lain. Karena paru itu pasien khusus,” jelasnya.
“Kami juga merenovasi di ruang bersalin. Semoga pasiennya menjadi lebih nyaman. Kami juga memindahkan ruang manajemen, yang pertama berada di gedung selatan. Sekarang dipindahkan ke gedung lama di sebelah utara. Supaya bisa fokus antara manajerial dan pelayanan. Kami sengaja mendesain seperti ini supaya pasien benar-benar lebih nyaman,” impuh Muflikah.
Ke depan, ia mengungkapkan bahwa RSU Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan berencana menambah jumlah tempat tidur rawat inap. Pasalnya, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) saat ini dinilai sudah cukup tinggi, mencapai sekitar 90 persen.
Muflikah berharap supaya penambahan tersebut mampu meningkatkan kapasitas layanan dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih optimal kepada masyarakat.
Penanaman pohon mahoni, yang merupakan hasil sumbangan dari PDA Sidoarjo, sebagai simbol tumbuh dan berkembang secara terus menerus, menambah keasrian dan kehijauan rumah sakit. (Foto: Kholid/ IST)