AJARAN agama Islam mewajibkan setiap muslim untuk berbuat baik kepada semua manusia tanpa terkecuali. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas menegaskan kewajiban berbuat baik kepada semua manusia itu adalah konsekuensi dari keislaman.
“Di dalam ajaran Islam, kita ini oleh Allah SWT dilarang berbuat zalim, tidak hanya dilarang berbuat zalim kepada kita, tapi kita juga tidak boleh berlaku zalim kepada orang yang tidak seiman atau berbeda keyakinan dengan kita,” katanya dalam Ceramah Subuh di Masjid Al Jihad, Banjarmasin pada Sabtu (20/4).
Buya Anwar, sapaan akrabnya, menerangkan, perintah berbuat baik kepada semua manusia ini meniscayakan jika dalam sebuah negara itu umat muslimnya sebagai mayoritas, maka kelompok minoritas akan terayomi dan tidak boleh diganggu. Sebab, mereka memiliki hak untuk diperlakukan secara baik.
Praktik baik itu, menurut dia, telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Di mana komunitas Yahudi dan agama-agama lain merasa nyaman di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, baik itu selama di Madinah dan Makkah.
“Sebaliknya, sepanjang pengamatan yang kita lakukan, di suatu negara yang umat muslimnya minoritas, kerap mendapat perlakukan tidak menyenangkan. Termasuk di beberapa negara di kawasan Barat,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Buya Anwar berbicara terkait dengan kekuasaan atau keadikuasaan pada sebuah peradaban, Anwar meyakini hal itu tidak akan berjalan selamanya. Sebab, telah disebutkan secara jelas dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 140, bahwa kekuasaan akan dipergilirkan.
“Ayat tersebut dapat dibuktikan melalui realitas sejarah peradaban-peradaban besar dunia yang dahulu besar dan berkuasa, kini hanya tinggal nama dan digantikan oleh peradaban setelahnya. Sampai pada peradaban Barat saat ini,” ungkapnya.
Buya Anwar pun mengandaikan, perjalanan hidup sebuah peradaban bagaikan perjalanan seorang yang mendaki gunung. Jika perjalanan terus dilakukan sampai ke puncak dan tetap dilanjutkan, maka akan sampai pada waktunya untuk turun.
“Pengandaian itu juga berlaku bagi peradaban Barat yang saat ini berada di puncak. Peradaban barat saat ini sudah mulai menua, maka peradaban Barat ini pasti akan turun dan akan ada yang menggantikan,” tandasnya.
Sumber: Muhammadiyah.or.id
Editor: Aan Hariyanto