MAKLUMAT – Hamas mendesak Amerika Serikat (AS) agar memberikan tekanan terhadap sekutunya di timur tengah, Israel, dalam rangka mencapai kesepakatan gencata senjata di Gaza.
Dilansir AFP pada Jumat (6/9/2024), seruan Hamas itu disampaikan usai statement Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut tidak ada upaya gencatan senjata yang sedang dilakukan dalam konflik Israel-Hamas di Gaza.
Anggota Dewan Legislatif Palestina yang menjadi perunding utama Hamas dan berbasis di Qatar, Khalil Al-Hayya meminta AS memberikan tekanan nyata terhadap Netanyahu beserta pemerintahannya. “Memberikan tekanan nyata terhadap Netanyahu dan pemerintahannya, serta meninggalkan bias yang buta terhadap Israel,” sebutnya.
Sebelumnya, dilansir dari Fox News pada Kamis (5/9/2024), Netanyahu menyatakan tidak ada kesepakatan yang dibuat terkait gencatan senjata permanen yang sebelumnya telah mengalami dua kali perundingan dan masih buntu.
“Tidak ada kesepakatan yang sedang dibuat, sayangnya kesepakatan (gencatan senjata) itu belum dekat,” ujarnya.
“Sayangnya, hal ini belum tercapai, tapi kami akan melakukan segala hal yang kami bisa untuk membuat mereka mencapai titik di mana mereka mencapai kesepakatan,” sambung Netanyahu.
Pernyataan Netanyahu itu membantah statement Presiden AS Joe Biden sebelumnya, yang menyebut perundingan gencatan senjata antara Israel-Hamas bakal segera mencapai kesepakatan, bahkan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken menyebut 90 persen telah disetujui.
Netanyahu justru menyinggung pernyataan Biden sebagai informasi yang tidak akurat. “Itu sama sekali tidak akurat. Ada cerita, narasi di luar sana, bahwa ada kesepakatan di luar sana,” tandasnya.
Untuk diketahui, perundingan gencatan senjata di Gaza urung tercapai lantaran Israel mengajukan syarat baru dan bersikeras untuk mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Mereka beralasan hal itu dilakukan untuk mencegah penyelundupan senjata ke Hamas yang disinyalir melalui halur tersebut dalam perang yang meletus sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Di sisi lain, Hamas enggan menerima syarat baru Zionis tersebut dan bersikukuh meminta Israel untuk menyepakati proposal gencatan senjata permanen yang diajukan atau ditawarkan Presiden AS Joe Biden pada Juli 2024 lalu.
Hamas menuntut Israel agar menarik kembali seluruh pasukannya dari Jalur Gaza, termasuk yang ditempatkan di area Koridor Philadelphi.