PEMILU 2024 tinggal menghitung hari, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti mewanti-wanti, warga Persyarikatan supaya tidak salah memilih wakil rakyat yang akan duduk menjadi anggota legislatif, apalagi sampai mengabaikannya dan hanya terfokus di pemilihan Presiden (Pilpres) saja.
Sebab, lembaga yang memiliki kewenangan untuk merumuskan dan mengesahkan undang-Undang (UU) adalah DPR RI. Lembaga yudikatif tersebut sangat penting karena menyangkut hajat hidup masyarakat. Juga terkait dengan kepentingan dan kelangsungan dakwah Muhammadiyah.
Maka dari itu, Prof Mu’ti meminta warga Persyarikatan untuk lebih jeli dalam menentukan siapa wakil rakyat yang akan duduk di kursi DPR RI maupun DPD RI. Itu terjadi karena memilih anggota legislatif sama pentingnya dengan memilih Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.
“Dalam lembaga negara, lembaga presiden itu sama kedudukannya dengan lembaga legislatif, sama kedudukannya dengan DPR. Sehingga memilih presiden dan wakil presiden, memilih anggota DPR juga penting, DPRD Provinsi juga penting, DPRD Kabupaten Kota penting, DPD juga tidak kalah pentingnya,” ujarnya seperti yang dikutip dari , Kamis (30/11/2023).
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu berharap agar warga Muhammadiyah tidak melihat Pemilu hanya pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sebab, di dalam demokrasi, kekuatan eksekutif seperti Presiden berdiri seimbang dengan kekuatan legislatif seperti DPR/DPD.
“Karena itu, memilih anggota legislatif juga sangat penting. Jadi jangan kita overlook pada Pilpres saja, tapi kemudian mengabaikan legislatifnya,” tegas pria asal Kudus, Jawa Tengah.
Prof Mu’ti menyebutkan, meskipun Presiden memiliki kekuatan besar sebagai penyelenggara sekaligus kepala negara, namun bukan berarti kekuasaan Presiden tidak terbatas. Setidaknya terdapat tiga hal yang membatasi kekuasaan eksekutif. Pertama dibatasi waktu, kedua oleh UUD, dan ketiga berbagai macam UU.
“Jadi presiden itu bukan raja. Tapi kepala negara dan kepala pemerintahan yang dia melaksanakan semuanya sesuai dengan UU. Karena itu, pemilihan legislatif juga tidak kalah pentingnya,” terangnya.
Agar tidak salah memilih wakil rakyat untuk duduk sebagai anggota legislatif, Prof Mu’ti mangajak warga Persyarikatan untuk mencermati pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, visi-misi, hingga program-program para kandidat yang sejalan dan sesuai dengan pandangan serta nilai-nilai Muhammadiyah dalam memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Terutama adalah para kandidat yang berasal dan dekat, serta berkomitmen terhadap Persyarikatan.
“Silakan warga Muhammadiyah menentukan pilihan, tapi pilihlah yang dari kalangan kader dan pimpinan Persyarikatan, apapun partai politiknya,” tandasnya. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto