Achmad Hidayat dan Aliansi Madura Indonesia Akhiri Ketegangan, Sepakat Bangun Surabaya

Achmad Hidayat dan Aliansi Madura Indonesia Akhiri Ketegangan, Sepakat Bangun Surabaya

MAKLUMAT – Suasana kembali adem. Achmad Hidayat dan jajaran Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Madura Indonesia (DPP AMI) akhirnya duduk satu meja. Pertemuan yang berlangsung di Surabaya, Jumat (1/8/2025), itu menjadi penanda berakhirnya ketegangan antara kedua pihak usai aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, AMI menggelar demonstrasi di rumah dinas Ketua DPRD Kota Surabaya dan Kantor DPRD, menyuarakan dugaan penyalahgunaan narkotika yang menyeret nama Ketua DPRD Adi Sutarwijono dan Achmad Hidayat. Keduanya merupakan eks pengurus PDI Perjuangan. Kini, pertemuan tersebut menjadi ajang membangun komunikasi dan menyelesaikan polemik yang sempat mencuat.

Achmad Hidayat menegaskan dirinya menghargai posisi AMI sebagai organisasi yang menjalankan fungsi kontrol sosial terhadap jalannya pemerintahan. Ia menekankan bahwa setiap konflik bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada AMI yang telah menjalankan peran kontrol sosial dan memberikan masukan kepada seluruh pemangku kepentingan di Kota Surabaya. Saya dan AMI tidak bisa diadu domba, karena kita semua bersaudara. Informasi yang keliru dan bersifat provokatif pada akhirnya akan terbuka dengan sendirinya seiring waktu,” tegas Achmad.

Ia juga menyinggung pentingnya peran masyarakat Madura dalam sejarah bangsa serta berharap AMI bisa menjadi mitra dalam pembangunan Surabaya.

“Saya berharap AMI dapat menjadi mitra strategis dalam membangun Surabaya. Kami telah berdialog secara terbuka, dan persoalan sebelumnya telah selesai secara baik. Tidak ada saling lapor,” tambahnya.

Baca Juga  Dituding Dukung Surabaya Waterfront Land, Ini Kata Profesor ITS Daniel M Rosyid

Ajakan Berdialog

Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, menyambut positif ajakan dialog tersebut. Ia menilai klarifikasi yang disampaikan menjadi langkah maju dalam membangun komunikasi yang sehat antara masyarakat dan tokoh politik.

“Kami menyampaikan terima kasih atas penjelasan dan klarifikasi dari Mas Achmad Hidayat. AMI akan terus menjadi wadah aspirasi rakyat dan turut berperan dalam mendorong pembangunan Kota Surabaya secara inklusif,” kata Baihaki.

Ia juga berharap kejadian serupa tidak terulang kembali karena dampak disinformasi bisa memecah belah.

“Kami berharap tidak ada lagi kesalahpahaman akibat disinformasi. AMI siap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya menjadikan Surabaya sebagai kota kelas dunia serta membentuk kesadaran warga agar mampu menghadapi tantangan zaman dengan tangguh,” tandasnya.***

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *