MAKLUMAT – Tokoh Muhammadiyah Yogyakarta, Muhammad Afnan Hadikusumo, resmi mencalonkan diri sebagai Walikota Yogyakarta dalam Pilkada Serentak yang dijdwalkan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Afnan, yang telah menjabat sebagai anggota DPD RI dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tiga periode, akan berpasangan dengan Singgih Raharjo, Penjabat Walikota Yogyakarta periode 2023-2024.
Pasangan Afnan-Singgih didukung oleh koalisi lima partai parlemen, yaitu Golkar, Gerindra, PKS, PPP, dan PKB, serta tiga partai non-parlemen, yaitu PSI, Partai Buruh, dan Partai Ummat. Mereka mengusung tagline “Pasti Pas,” yang merupakan singkatan dari Paseduluran Sejati Pasangan Afnan Singgih.
Deklarasi pencalonan Afnan dan Singgih digelar pada Selasa (27/8) di Ndalem Poenakawan Cafe and Resto, Jalan KH. Ahmad Dahlan, No. 71, Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan partai pengusung serta simpatisan. Selain itu, hadir pula Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY M. Ikhwan Ahada, Wakil Ketua Azman Latif, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta Aris Madani, dan mantan Walikota Yogyakarta periode 2000-2010, Herry Zudianto.
Pemilihan Ndalem Poenakawan sebagai tempat deklarasi ini memiliki nilai historis. Tempat tersebut pernah menjadi Balai Kota Yogyakarta pada tahun 1952 sebelum dipindahkan ke Jalan Kenari pada akhir 1970-an. Diharapkan, semangat historis ini akan membawa inspirasi untuk menata Yogyakarta menjadi lebih baik.
Kombinasi antara Afnan dan Singgih dianggap sebagai pasangan yang ideal untuk memajukan Kota Yogyakarta. Afnan dikenal dengan pengalamannya sebagai politisi yang fokus pada isu sosial dan pendidikan, sementara Singgih memiliki rekam jejak sebagai birokrat berpengalaman yang memahami tata kelola pemerintahan.
“Warga Yogyakarta membutuhkan sosok pemimpin yang tak hanya berintegritas, tetapi juga memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun kota ini,” kata Afnan dalam pidatonya. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam pembangunan Yogyakarta.
Selain itu, Afnan juga menekankan pentingnya mempertahankan prinsip “tepa selira” atau toleransi di Yogyakarta, mengingat keragaman budaya, suku, agama, dan kepercayaan yang ada di kota ini. Ia berkomitmen untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Kami semua sepakat bahwa masyarakat Yogyakarta tidak boleh menangis, melainkan harus tertawa dengan pelayanan yang lebih baik ke depan,” ujar Afnan, yang merupakan cucu dari Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1944-1953.
Afnan juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh partai, pendukung, dan tokoh masyarakat yang telah memberikan dukungan. Ia berkomitmen untuk merangkul semua elemen masyarakat, baik lintas suku, agama, maupun kelompok, demi kemenangan dan kesejahteraan bersama di Yogyakarta.
“Yogyakarta membutuhkan sentuhan khas Yogyakarta itu sendiri. Kami harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita memajukan Yogyakarta,” ujar Afnan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Tapak Suci.
Senada dengan Afnan, Singgih Raharjo menekankan bahwa pembangunan Yogyakarta tidak dapat diserahkan kepada Walikota saja. “Peran serta seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk membangun Yogyakarta lebih baik, baik sekarang maupun di masa mendatang,” kata Singgih.
“Mari bersama-sama membangun Yogyakarta yang kita cintai, kota yang luar biasa dalam segala hal. Kami berkomitmen untuk mewujudkan Jogja yang lebih baik dan maju,” tambahnya.
Deklarasi ini menjadi langkah awal pasangan Afnan-Singgih untuk meraih dukungan masyarakat Yogyakarta dalam Pilkada 2024 mendatang. Mereka bertekad bekerja keras demi memajukan Yogyakarta menjadi kota yang lebih istimewa. (*)
