MAKLUMAT – Otoritas Umum untuk Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bergerak cepat. Mereka merilis sembilan aturan wajib bagi jemaah perempuan yang beribadah di Makkah dan Madinah. Regulasi ini diterbitkan untuk mengendalikan arus jemaah, menjaga kesucian masjid, dan memastikan ibadah berlangsung tanpa gangguan.
Mengutip Gulf News, otoritas menegaskan bahwa setiap jemaah perempuan harus mengikuti pedoman baru ini. Aturan tidak hanya mengatur etika dan kebersihan, tetapi juga disiplin pergerakan di area salat yang selalu padat.
Berikut 9 Aturan Wajib untuk Jemaah Perempuan Saat Memasuki Zona Salat:
- Mengenakan busana sesuai syariat.
- Patuh dan kooperatif dengan petugas.
- Tidak tidur atau duduk di lantai.
- Menjaga kerapian dan kelurusan saf.
- Menjaga kebersihan area salat.
- Tidak makan atau minum di area salat.
- Tidak menimbulkan keributan.
- Tidak berjalan di atas karpet dengan sepatu.
- Tidak meninggalkan barang pribadi tanpa pengawasan.
Otoritas menekankan pelanggaran atas aturan ini dapat mengganggu ketertiban dan merugikan jemaah lainnya.
Jadwal Khusus untuk Masuk Raudah
Untuk menjaga ketertiban saat ziarah, pemerintah Saudi juga menetapkan pembagian waktu masuk Raudah Asy-Syarifah.
Jemaah perempuan:
🕓 Setelah Subuh – 11.00
🕓 Setelah Isya – 02.00 dini hari
Jemaah laki-laki:
🕑 02.00 – Subuh
🕛 11.30 – Isya
Penjadwalan ini diberlakukan untuk memecah kepadatan dan memastikan setiap jemaah memperoleh kesempatan berdoa dengan lebih nyaman.
6 Larangan di Dua Masjid Suci
Kementerian Agama RI turut mengingatkan enam larangan yang berlaku di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi:
- Membawa atau membentangkan spanduk dan bendera.
- Mengambil barang temuan tanpa melapor.
- Berkerumun lebih dari lima orang.
- Merekam video durasi panjang menggunakan alat profesional.
- Membuang sampah sembarangan.
- Merokok di seluruh area masjid.
Larangan ini diberlakukan untuk menjaga arus jemaah tetap lancar dan memastikan dua masjid suci tetap bersih dan kondusif.
Dengan memahami seluruh aturan ini, Jemaah, terutama Perempuan bisa menyiapkan diri lebih baik sebelum berangkat ke Tanah Suci. Disiplin menjadi kunci agar ibadah berlangsung aman, nyaman, dan penuh kekhusyukan.
