Banjir Bandang Rusak Arsip Pendidikan hingga Dokumen Penting Muhammadiyah di Brandan

Banjir Bandang Rusak Arsip Pendidikan hingga Dokumen Penting Muhammadiyah di Brandan

MAKLUMAT — Banjir bandang yang melanda Sumatera Utara tidak hanya merenggut harta benda dan tempat tinggal warga. Di Brandan, bencana tersebut juga menyisakan persoalan serius di sektor pendidikan, yakni rusak dan hilangnya dokumen penting lembaga pendidikan.

SMA Muhammadiyah Brandan menjadi salah satu sekolah yang terdampak paling parah. Sekolah yang berada di kompleks Perguruan Muhammadiyah Brandan—yang menaungi SD, SMP, SMA, hingga SMK—terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar satu meter.

Kepala SMA Muhammadiyah Brandan, Nurhayati, menyampaikan bahwa banjir datang secara tiba-tiba sehingga menyulitkan upaya penyelamatan arsip sekolah. Akibatnya, sejumlah dokumen penting tidak dapat diselamatkan.

“Hampir separuh dokumen kami tidak bisa diselamatkan dan itu dokumen-dokumen penting, seperti salinan ijazah, rapot, dan beberapa laporan penting yang belum sempat diunggah ke sistem,” ungkapnya, Sabtu (13/12/2025).

Atas permasalahan tersebut, Nurhayati menegaskan bahwa pihak sekolah bakal segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk mencari solusi terkait rusak dan hilangnya dokumen akibat banjir bandang tersebut.

Tak hanya sekolah, dampak banjir juga dirasakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brandan. Di lingkungan yang sama, pengurus Muhammadiyah turut berjibaku menyelamatkan arsip-arsip organisasi. Ketua PCM Brandan, Abdi Sukamto, menyebut ada dokumen penting bernilai sejarah yang untungnya berhasil diamankan.

“SK Muhammadiyah Brandan atau SK Cabang Brandan ini ditandatangani langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1941. Ini dokumen bersejarah dan alhamdulillah bisa diselamatkan,” kata dia.

Baca Juga  2.798 Sekolah Rusak! Kemendikdasmen Kerahkan Kelas Darurat dan UAS Fleksibel di Sumut, Sumbar dan Aceh

Meski demikian, tidak semua arsip bernasib sama. Sejumlah kitab lama dan dokumen lainnya dilaporkan rusak akibat terendam air banjir. Saat ini, PCM Brandan masih berupaya menyelamatkan dokumen sekolah yang memungkinkan untuk dipulihkan dengan cara dikeringkan di bawah terik matahari.

Banjir memang telah surut, namun persoalan administrasi pendidikan di Brandan masih menyisakan pekerjaan panjang. Kondisi ini membutuhkan perhatian dan dukungan berbagai pihak agar proses layanan pendidikan dan administrasi dapat kembali berjalan normal.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *