ANGGOTA DPRD Jatim dari Fraksi PAN Dr Ahmad Basuki Babussalam mendorong adanya peningkatan nilai tambah produk sektor pertanian melalui inovasi. Hal itu perlu dilakukan untuk penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di lingkup Pedesaan.
Basuki menerangkan, produk-produk hasil pertanian di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan sangatlah beragam. Namun, untuk bisa bersaing diperlukan adanya peningkatan nilai tambah pada produk hasil pertanian tersebut. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah adalah dengan melakukan inovasi pada produk hasil pertanian.
“Kalau bisa bukan cuma dijual hasil panen mentahnya saja. Jika bisa diolah itu kan nilainya jadi meningkat, di situlah potensi nilai ekonominya. Untuk itulah kita butuh inovasi,” katanya dalam Workshop di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo), Ahad (30/7/2023).
Menurut Basuki, dengan adanya inovasi produk sektor pertanian ini diharapkan bisa menggerakkan UMKM di pedesaan. Juga membuat UMKM pedesaan semakin bertumbuh dan berkembang. Hasilnya, akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
“Kalau memungkinkan produk sektor pertanian ini nanti bisa dijual ke pasar ekspor. Produk hasil pertanian yang kualitasnya memang sudah bagus, nilai tambahnya ditingkatkan menjadi produk setengah jadi atau produk jadi . Jadi diperlukan produk inovasi yang dihasilkan dari sektor pertanian,” pintanya.
Lebih lanjut Basuki lalu memaparkan tentang perekonomian terbuka. Yang terbagi dalam empat sektor utama. Mulai dari sektor rumah tangga keluarga atau konsumen, rumah tangga perusahaan atau produsen, rumah tangga pemerintah, serta rumah tangga luar negeri yang mencakup kegiatan ekspor dan impor.
Dijelaskan, sektor rumah tangga luar negeri atau kegiatan ekspor dan impor sangat penting untuk diperhatikan, terlebih ketika berbicara terkait pertumbuhan dan perkembangan UMKM dan unit-unit bisnis dalam masyarakat pedesaan.
Basuki menjelaskan, ada beberapa hal yang menentukan ekspor, di antaranya adalah bahwa negara lain tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, serta kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri.
“Masyarakat kita ini sebenarnya kan punya banyak potensi, apalagi hasil pertanian, itu sangat bervariatif, melimpah, dan kualitasnya unggul. Maka kita harus terus dorong untuk bertumbuh dan bukan tidak mungkin untuk bisa menembus pasar ekspor,” tandasnya. (*)
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto