MAKLUMAT – Pemerintah memastikan pasokan energi di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat dalam kondisi aman. Namun, persoalan jalur distribusi yang masih terputus menjadi pekerjaan rumah (PR) besar dalam proses pemulihan pascabencana.
Hal ini terungkap saat Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Posko Pengungsi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam, Kamis (18/12). Kunjungan tersebut sekaligus untuk memastikan penanganan kedaruratan berjalan optimal, termasuk ketersediaan energi dan infrastruktur dasar.
Dalam peninjauan itu, Presiden mengecek progres pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga terdampak. Pemerintah menargetkan pembangunan 100 unit huntara di sekitar lokasi sebagai solusi sementara sebelum rehabilitasi dan rekonstruksi permanen dilakukan.
“Saya gembira melihat hunian sementara sudah mulai dibangun. Supaya ibu-ibu dan bapak-bapak tidak perlu lagi tinggal di tenda. Setelah itu, kita akan bangun hunian tetap. Kualitasnya saya lihat cukup bagus,” ujar Presiden Prabowo seperti dilansir keterangan resmi Kementerian ESDM.
Di lokasi pengungsian, tercatat sebanyak 271 jiwa dari 85 kepala keluarga masih bertahan. Kepala Negara menegaskan negara hadir dan berkomitmen menyelesaikan persoalan warga terdampak secara bersama-sama. “Kita akan mampu mengatasinya bersama. Saudara-saudara tidak sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan kondisi kelistrikan serta pasokan BBM dan LPG di Sumatera Barat relatif terkendali. Berdasarkan laporan Tim Siaga Bencana ESDM hingga Kamis (18/12) pukul 12.00 WIB, dari 274.564 pelanggan listrik terdampak, sebanyak 274.419 pelanggan telah kembali menyala. Sisanya, 145 pelanggan masih padam di Jorong Lambeh akibat gangguan jaringan.
PLN memastikan perbaikan terus dilakukan. Tower emergency Brandan–Langsa telah selesai dibangun dan sistem kelistrikan sudah disinkronisasikan. Secara bertahap, pembebanan kembali dilakukan hingga seluruh pelanggan ditargetkan segera menyala.
Untuk BBM dan LPG, kondisi pasokan dinyatakan aman. Seluruh 147 SPBU di wilayah terdampak telah kembali beroperasi. Begitu pula 172 agen LPG dan 14 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang sudah aktif sepenuhnya.
Jalan Masih Terputus
Meski demikian, kendala utama masih terjadi pada jalur distribusi. Akses dari Integrated Terminal Teluk Kabung menuju sejumlah wilayah seperti Kajai Pasaman Timur, Surian Solok Selatan, Lembah Anai, Palupuh, hingga Malalak masih terhambat akibat jalan terputus dan kemacetan parah di Sitinjau Lauik.
“Stok aman, listrik aman. Tantangannya sekarang ada di akses distribusi. Ini yang terus kami koordinasikan untuk dipercepat penanganannya,” ujar Bahlil.
Pemerintah memastikan percepatan pembukaan akses jalan menjadi prioritas agar distribusi energi dan logistik ke wilayah terdampak dapat kembali normal sepenuhnya.***