19 C
Malang
Selasa, September 17, 2024
OpiniBerharap Paus Fransiskus Menasihati Elite Politik di Indonesia

Berharap Paus Fransiskus Menasihati Elite Politik di Indonesia

Menteri Agama RI menyambut kedatangan Paus Fransiskus.Foto-foto:Kemenag, IC The Real Show

MAKLUMAT — Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang berpusat di Roma, Italia melakukan kunjungan apostolik (misi Kerasulan) di beberapa negara di Asia Tenggara dan Papua Nugini.

Penulis: Ichsanudin Noorsy

Kunjungan pertama kali dilakukan di Indonesia, lalu Papua Nugini, lalu ke Timor Leste dan terakhir ke Singapura. Dari keempat negara yang dikunjungi itu, tentu saja yang pertama dan yang terakhir di kunjungi adalah yang “diutamakan” dalam misi perjalanan “apostolik” kali ini.

Misi perjalanan apostolik Paus, itu tidak main-main. Biasanya terkait dengan isu besar, dan tentu saja masih dalam rangka mempertahankan supremasi pemenang Perang Dunia I dan II, yakni melawan “Ideologi Komunisme dan Fasisme”.

Mengapa Indonesia dan Singapura yang menjadi pokok persoalan bagi Vatikan? Tentu saja tidak terlepas dari apa “yang penting menurut Amerika” sebagai pemimpin sekutu Blok Utara (NATO) yang sedang kelimpungan menghadapi kebangkitan Blok Timur.

Di kawasan ASEAN praktis memang hanya Indonesia dan Singapura, ada kekuatan paling menentukan bagi Amerika dan sekutunya, maupun bagi Tiongkok dan sekutunya.

Indonesia di dalam peta politik global, belum menunjukkan warna secara tegas, meskipun semakin kuat menunjukkan kedekatan dengan Tiongkok.

Tapi setelah terpilihnya Prabowo Subianto, arah kiblat ke Tiongkok ini sangat mungkin “direm” untuk minimal tidak terlalu vulgar melawan Amerika dan sekutunya. Karena praktis untuk di ASEAN yang masih pro Amerika hanya Filipina, dengan risiko yang mulai “dikerjai” oleh China.

Sementara Laos/ Kamboja, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam sudah nyaman bekerja sama dengan Tiongkok. Singapura sangat mungkin harus mengubah haluan politiknya ke China, dan meninggalkan tuan besarnya yang memelihara mereka selama ini–Amerika.

Tentu saja jika ingin mengubah haluan politiknya ke Tiongkok, Singapura mesti “mengusir” Amerika yang memiliki pangkalan Militer di Singapura.

Kehadiran militer Amerika di Singapura itu yang membuat Tiongkok mensponsori pembukaan kanal baru di Thailand. Kanal baru di Thailand jika telah efektif beroperasi akan mengurangi volume kapal yang melewati selat Malaka hingga 40 persen. Hal itu tentu kerugian besar bagi Singapura.

Ekonomi Singapura yang sedang mengalami stagnasi dan bubble properti itu, sangat tergantung kepada Indonesia. Pasokan listrik di Singapura sangat ditentukan oleh pasukan Gas dari Natuna maupun dari Sumatera Selatan. Dan banyak lagi faktor ketergantungan ekonomi Singapura terhadap Indonesia.

Prabowo tentu saja menjadi penting dan strategis bagi misi Paus Fransiskus ke Indonesia. Karena itu, Paus Fransiskus merasa perlu untuk mengunjungi Papua Nugini dan Timor Leste yang pada waktunya mesti jadi “proxy” bagi Amerika, dalam menekan kepemimpinan Prabowo, untuk tetap men-support Singapura, agar Singapura tidak mengubah haluan politik nya ke China.

Dan itulah mengapa rute perjalanan Paus diatur mesti demikian.

Apa yang anda saksikan dan disiarkan TV serta berbagai media dalam kunjungan Paus Fransiskus ini tentu hal-hal yang menyenangkan, menggembirakan.

Pidato yang menyejukkan, lambaian tangan yang bersahabat, senyum semringah dan semua yang mendatangkan kenikmatan bagi yang melihatnya.

Tapi apa agenda yang diemban dalam misa apostolik ini tentu tidak terberitakan. Mengakhiri catatan ini, kami ucapakan selamat datang ke Indonesia Paus Fransiskus dan seluruh rombongan.

Kami hanya nitip pesan, agar memberkati para eliet politik di Indonesia supaya jangan suka berbohong. Sekaligus mengingatkan kepada Paus supaya nggak kena tipu-tipu oleh “Raja Jawa”.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer