MAKLUMAT — PP Muhammadiyah bersama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membahas peluang kerja sama strategis di bidang layanan keuangan, digitalisasi, serta program pemagangan luar negeri bagi mahasiswa dan kader-kader Persyarikatan.
Hal tersebut dibahas dalam kunjungan kehormatan (courtesy visit) BNI ke PP Muhammadiyah pada Jumat (31/10/2025) lalu. Rombongan BNI dipimpin Direktur Utama Putrama Wahju Setiawan, didampingi Direktur Kelembagaan Eko Setyo Nugroho, General Manager Kelembagaan Meiliana, serta Regional CEO BNI Yogyakarta Ariyanto, yang diterima langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Komisaris Independen PT Jamkrindo Muhammad Muchlas Rowi.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi ini menghasilkan komitmen bersama untuk memperkuat kontribusi di sektor ekonomi, pendidikan, dan sosial bagi kemajuan masyarakat Indonesia.
Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setiawan menyampaikan apresiasi atas kesempatan bersilaturahmi dan menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah.
“BNI berkomitmen untuk mendukung penguatan ekosistem digital Muhammadiyah, termasuk layanan keuangan yang terintegrasi,” ujar Putrama, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Sabtu (1/11/2025).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik dukungan BNI. Ia menegaskan bahwa tata kelola yang baik menjadi prinsip utama dalam setiap kerja sama. “Harus GCG dan tertata kelola dengan benar. Agar seluruh kegiatan tetap tertata dengan benar, transparan, dan memberi manfaat maksimal bagi umat,” tegas Haedar.
Program Pemagangan Luar Negeri
Selain digitalisasi, BNI juga membuka peluang kemitraan dalam program pemagangan luar negeri (caregiver) yang dijalankan Muhammadiyah, memanfaatkan jaringan internasional BNI di berbagai negara.
Haedar menyoroti tantangan utama dalam program ini, yakni penguasaan bahasa dan kesiapan mental peserta agar mampu beradaptasi dengan budaya kerja global.
“Kendala utama caregiver di luar negeri adalah soal bahasa, dan perlu reorientasi baru. Mereka juga harus siap secara mental, budaya, dan komunikasi agar mampu beradaptasi dan menunjukkan karakter bangsa,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Putrama menyatakan kesiapan BNI untuk mendukung para peserta magang Muhammadiyah melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“BNI siap mendukung peserta magang Muhammadiyah melalui fasilitas KUR Pekerja Migran Indonesia, dan memanfaatkan layanan keuangan BNI yang bisa diakses secara global,” tandasnya.
Penguatan Unit Usaha dan Dukungan CSR
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas sejumlah unit usaha Muhammadiyah yang telah berkembang, termasuk bisnis perhotelan dan konstruksi melalui proyek Sun Tower di Yogyakarta dan Berau.
“Seluruh unit usaha Muhammadiyah pada dasarnya digerakkan untuk kemaslahatan umat, dengan semangat saling menopang antara bidang usaha dan kegiatan sosial. Keuntungan dari unit usaha tersebut sebagian besar dialokasikan untuk mendukung pembangunan lembaga pendidikan, termasuk sekolah-sekolah di daerah tertinggal seperti Papua,” ungkap Haedar Nashir.
Dalam kesempatan itu, BNI juga menandaskan kesiapannya memperluas dukungan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), serta menjajaki kolaborasi potensial dengan Lazismu.
Langkah itu disebut sejalan dengan proses integrasi layanan digital BNI yang tengah berlangsung di platform Wondr, guna memperkuat konektivitas keuangan umat.