Dahlanomics: Pikiran Ekonomi Kiai Dahlan Melawan Kapitalisme

Dahlanomics: Pikiran Ekonomi Kiai Dahlan Melawan Kapitalisme

MAKLUMAT — Dahlanomics: Bekerjalah sekeras-kerasnya. Dapatkan uang sebanyak-banyaknya. Pergunakan untuk dirimu dan keluargamu secukupnya. Pergunakan sisanya untuk perjuangan agama Islam.

Kapitalisme: Bekerja sekeras kerasanya. Cari untung sebanyak banyak. Simpan serapat rapatnya dan pergunakan sebebas bebasnya.

^^^^
Gerakan pemikiran dan pemodernan Kiai Dahlan tidak hanya sebatas urusan agama tapi menjangkau urusan ekonomi: Saya menyebutnya Dahlaniyah meski ada beberapa yang tidak bersetuju: Inilah prinsip ekonomi paling futuristik:yang ditawarkan Kiai Dahlan: rumus menjadi konglomerat dunia dan konglomerat di akhirat. Kiai Dahlan menganjurkan para pengikutnya bekerja keras hemat produktif efektif dan efisien — hal mana juga menjadi nilai nilai ekonomi kapitalisme yang ditawarkan Adam Smith dkk,
yang dalam bahasa lain disebut Puritan.

Puritan yang digagas Kiai Dahlan adalah puritan berkemajuan bukan puritan berkemunduran yang digemakan temen salafi belakangan yang melihat agama secara tekstual hitam putih.

Tiga domain Prinsip Ekonomi Kapitalis:

Produksi berusaha menghasilkan barang dan jasa yang paling dibutuhkan dengan biaya paling efisien untuk mendapatkan keuntungan. Distribusi barang dan jasa, biaya serendah rendahnya untuk meraup keuntungan sebanyak mungkin untuk mencapai konsumen tepat waktu.

Konsumsi membuat pilihan rasional untuk membeli barang atau jasa yang memberikan nilai terbaik dengan biaya paling rendah, menghindari pemborosan.

——-
Prinsip Ekonomi Kiai Dahlan, saya sebut : DAHLANOMICS mencakup ketiganya sekaligus— dengan perbedaan pada distribusi, konsumsi ditambah investasi. Dahlanomics menawarkan gagasan ekonomi puritan yang dipraktekaan sebagian besar warga Muhammadiyah yang diinvestasikan dalam bentuk Amal Usaha yang dikelola secara kolektif kolegial.

Baca Juga  Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Bakal Terima Penghargaan Bintang Legiun Veteran RI Besok

Bekerja keras. Dapat uang banyak. Nafkahi keluarga secukupnya, dan sisanya untuk perjuangan agama Islam. Ini prinsip dahsyat yang mengurai kemiskinan.

Mata rantai ini sangat simple dengan implikasi signifikan: setiap orang dianjurkan bekerja keras dan boleh kaya, kemudian membatasi kekayaan dengan cara menyerahkan sebagian harta untuk kemaslahatan orang banyak. Ada batas margin sehingga ketimpangan sosial bisa diminimalisir, karena kekayaan tidak hanya beredar di kalangan elite.***

 

*) Penulis: Nurbani Yusuf
Komunitas Padhang Makhsyar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *