MAKLUMAT – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PDM Ponorogo menggelar Dialog Publik bertema “Sinergi Bersama Membangun Ponorogo” pada Pilkada 2024, tanggal 11-12 November 2024. Dialog ini bertujuan menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan bermartabat, serta melibatkan mahasiswa dan masyarakat dalam edukasi politik yang cerdas.
Sekitar 1.000 peserta hadir dalam acara ini, termasuk Pemuda Muhammadiyah (PDPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Acara ini juga dihadiri Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ponorogo, bersama Unmuh Ponorogo dan berbagai organisasi Muhammadiyah.
Dialog ini menghadirkan dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo. Pasangan calon pertama adalah Ipong Muchlisoni dan Segoro Luhur Kusumondaru (Paslon 01). Pasangan kedua adalah Sugiri Sancoko dan Lisdyarita (Paslon 02). Setiap calon memaparkan visi, misi, dan program kerja untuk memajukan Ponorogo.
Wakil Ketua PDM Ponorogo bidang LHKP, Syarifan Nurjan, M.A., membuka acara ini. Dalam sambutannya, Syarifan menekankan pentingnya Pemilu yang damai dan adil. “Seluruh komponen bangsa harus mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 sebaik-baiknya,” ujarnya. Syarifan berharap dialog ini mengedukasi mahasiswa dan masyarakat agar menjadi pemilih cerdas dan bertanggung jawab dalam mengawal Pemilu.
Paparan Program
Pada hari pertama, Paslon 01, Ipong dan Segoro, memaparkan program unggulan mereka untuk Ponorogo. Peserta antusias mendengarkan rencana-rencana yang mereka tawarkan. Di hari kedua, Paslon 02, Sugiri dan Lisdyarita, memaparkan capaian dan program lanjutan mereka jika terpilih kembali. Sebagai petahana, mereka menyoroti perkembangan yang telah dicapai selama menjabat.
Pilkada Ponorogo 2024 menarik perhatian karena kedua pasangan calon ini juga bersaing dalam Pilkada 2020. Dialog publik ini diharapkan memberi wawasan mendalam tentang visi dan program setiap calon serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam demokrasi.
Acara ditutup oleh Ketua PDM Ponorogo, Drs. Muh Syafrudin, M.A. Dalam pesannya, ia berkata, “Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan.” Pesan ini mengajak peserta untuk mencari solusi daripada mengeluh. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan dan kemajuan bagi Ponorogo.