DEWAN Keamanan (DK) PBB menyetujui dan mengadopsi resolusi gencatan senjata yang dirancang Amerika Serikat (AS). Sebanyak 14 dari 15 negara anggota DK PBB menyatakan setuju dengan tawaran gencatan senjata di Gaza, Palestina, Selasa (11/6/2024). Hanya Rusia saja yang menyatakan abstain.
Seperti dilansir dari BBC dan AFP, proposal tersebut menetapkan syarat-syarat untuk gencatan senjata penuh dan menyeluruh, termasuk pembebasan dan pengembalian jenazah sandera, serta pertukaran tahanan Palestina.
Disebutkan, resolusi tersebut mencakup tiga fase yang akan diakhiri dengan rencana rekonstruksi multi-tahun di Gaza, yang sebagian besar wilayahnya telah hancur akibat pertempuran Zionis Israel dengan Hamas. Pertempuran telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Fase atau tahap pertama adalah menyangkut pertukaran sandera-tahanan serta gencatan senjata jangka pendek. Lalu, dilanjutkan dengan fase kedua yang mencakup penghentian permusuhan secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Sedangkan, fase ketiga itu berfokus pada prospek jangka panjang wilayah tersebut dan akan memulai rencana rekonstruksi multi-tahun di Gaza.
Resolusi damai tersebut adalah upaya diplomatik yang dipimpin oleh Mesir, AS, dan Qatar. DK PBB menyambut baik usulan gencatan senjata yang terdiri dari tiga tahap. Resolusi diumumkan oleh Biden pada 31 Mei lalu.
Kala itu, Biden menyebut pihak Israel telah menyetujui rencana tiga fase yang dirancang pihaknya untuk menghasilkan gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina.
Palestina Sambut Resolusi DK PBB
Wakil Tetap Palestina untuk PBB, Riyad Mansour menyambut baik resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendukung proposal gencatan senjata di Gaza, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.
“Posisi kami selalu untuk segera melakukan gencatan senjata guna menghentikan pembunuhan rakyat kami. Resolusi ini merupakan langkah ke arah itu,” kata Mansour dalam konferensi pers di New York, AS, Senin (10/6/2024) waktu setempat.
Mansour juga menyampaikan terima kasih kepada Aljazair atas masukannya terhadap resolusi tersebut dengan tujuan untuk membuatnya lebih dekat dengan tujuan hak-hak nasional rakyat Palestina.
“Kami berhasil sampai batas tertentu, tetapi tentu saja, kami tidak berhasil dalam semua hal yang kami inginkan. Meskipun demikian, kami menyambut baik langkah ini, dan saya yakin bahwa semua warga Palestina menyambut baik langkah ini,” ungkapnya.
Seraya menyerukan penerapan resolusi tersebut dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina, Mansour mengungkapkan harapannya agar resolusi itu bisa mengakhiri pemindahan paksa warga Gaza.
Dia pun mengutarakan harapannya agar resolusi tersebut dapat memungkinkan warga Palestina untuk bisa kembali ke daerah-daerah asal tempat tinggal mereka di seluruh bagian Gaza, termasuk di wilayah utara.
Palestina Desak Israel Patuhi Resolusi
Lebih lanjut, Mansour meminta pihak Israel untuk segera menerapkan resolusi yang telah disetujui dan disahkan oleh DK PBB tersebut. Dia menegaskan pentingnya menjadikan gencatan senjata sebagai hal yang permanen dan memastikan pembebasan tahanan Palestina.
“Sekarang beban berada di pihak Israel untuk menerapkan resolusi ini dan segera memberlakukan gencatan senjata serta melakukan pertukaran, termasuk pembebasan warga Palestina (yang ditahan), dan menjadikan gencatan senjata ini sebagai gencatan senjata yang permanen,” terangnya.
Selain itu, Mansour juga kembali menegaskan komitmen Palestina terhadap mekanisme hukum internasional, dengan merujuk pada Mahkamah Internasional (ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan dan akuntabilitas melalui mekanisme internasional, mekanisme hukum. Saya merujuk pada ICJ dan ICC. Mereka yang melakukan satu pembantaian tambahan di Nuseirat Sabtu lalu (8/6/2024) harus diadili. Mereka yang bertanggung jawab memberi perintah dan melaksanakan perintah itu harus diadili,” ujarnya.
Pada Sabtu (8/6/2024) lalu, tentara Israel melakukan operasi militer dan membebaskan empat sandera di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Selama operasi tersebut, sedikitnya 274 warga Palestina tewas dan 700 orang lainnya terluka akibat pemboman di Kamp Nuseirat, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Mansour bersumpah akan terus berupaya mencari keadilan dan membangun kembali Gaza, dengan tujuan mencapai resolusi damai yang berujung pada berakhirnya pendudukan Israel dan terwujudnya kemerdekaan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto