Dorong Makkah Route Jadi Program Resiprokal, Sudah Layani 44% Jemaah Haji Indonesia

Dorong Makkah Route Jadi Program Resiprokal, Sudah Layani 44% Jemaah Haji Indonesia

MAKLUMAT — Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengungkapkan bahwa pihaknya melalui Direktorat Jenderal Imigrasi tengah membahas kemungkinan Makkah Route menjadi program resiprokal.

Dia menyebut, rencana tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan keimigrasian bagi para jemaah haji asal Indonesia.

“Kami sedang membahas agar program ini berjalan secara resiprokal, sehingga petugas Imigrasi Indonesia bisa melayani pemeriksaan keimigrasian jemaah haji pada bandara di Arab Saudi sebelum mereka kembali ke tanah air,” kata Agus dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).

Ia menegaskan komitmen Kementerian Imipas dalam melayani kebutuhan masyarakat terkait keimigrasian, termasuk dalam pelayanan pelaksanaan ibadah haji. “Kami terus berupaya mendorong layanan keimigrasian yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat,” tandas Agus.

Sebagai informasi, Makkah Route merupakan kerja sama antara Imigrasi RI dan Imigrasi Arab Saudi, yang bertujuan untuk memudahkan jemaah haji Indonesia dalam pemeriksaan paspor dan visa langsung di bandara keberangkatan di Indonesia, supaya para jemaah bisa langsung fokus ibadah setibanya di tanah suci.

Sudah Layani 44% Jemaah Haji Indonesia

Di sisi lain, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Yuldi Yusman, mengungkapkan Makkah Route telah melayani 97.221 jemaah haji Indonesia pada tahun ini. Namun, program tersebut baru tersedia di tiga embarkasi utama, yakni di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, serta Bandara Adi Soemarmo.

“Jumlah jemaah haji Indonesia tahun 2025 mencapai 221.000 orang, sehingga 44 persen di antaranya sudah terlayani oleh Makkah Route,” ungkap Yuldi.

Baca Juga  Banyak Hal Perlu Diselesaikan, Hidayat Nur Wahid Ajak Masyarakat Sampaikan Aspirasi Soal Haji dan Umrah

Menurutnya, Makkah Route yang dilaksanakan pada ibadah haji 1446 Hijriah berjalan baik dan mendapat sambutan positif, terutama dari jemaah lansia dan berkebutuhan khusus. Ia berharap layanan ini dapat diperluas ke seluruh embarkasi haji di Indonesia.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *