29.1 C
Malang
Selasa, April 15, 2025
KilasEra Tanpa Oposisi? Pertemuan Prabowo-Megawati Isyaratkan Rekonsiliasi Politik Nasional

Era Tanpa Oposisi? Pertemuan Prabowo-Megawati Isyaratkan Rekonsiliasi Politik Nasional

Era Tanpa Oposisi
Ketua LHKP PWM Jawa Timur Muhammad Mirdasy menilai pertemuan Prabowo Subianto-Megawati akan menciptakan era tanpa oposisi. Foto:IST

MAKLUMAT — Pertemuan Presiden  Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengirimkan pesan politik yang mengguncang lanskap demokrasi Indonesia. Pertemuan dua tokoh bangsa ini memunculkan spekulasi besar: Indonesia benar-benar memasuki era tanpa oposisi.

Ketua LHKP Jatim PWM Jawa Timur, M. Mirdasy, menyebut pertemuan ini sebagai titik balik demokrasi Indonesia. “Kita memasuki babak baru di mana seluruh partai besar di parlemen telah berada dalam barisan pemerintahan. Ini momen bersejarah,” ujar Mirdasy kepada Maklumat.ID, Rabu (9/4/2025).

Seperti diberitakan, Presiden Prabowo Subianto bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam rangka Idulfitri 1446 Hijriah, Senin (7/4/2025). Pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu disebut berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.

Menurut analisa Mirdasy, pertemuan Prabowo dan Megawati menghasilkan tiga sinyal penting. Pertama, keterlibatan Megawati dalam Struktur Kenegaraan. Prabowo secara langsung mengajak Megawati untuk terlibat dalam lembaga negara seperti Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) atau entitas strategis lain seperti Danantara—yang hingga kini masih menjadi misteri publik.

Kedua, PDIP minta jatah kabinet Prabowo-Gibran. Megawati mewakili PDIP menyatakan minat bergabung dalam kabinet pemerintahan mendatang. Ini dilandasi oleh semangat kolaborasi lintas partai besar menghadapi tantangan global.

“Dan yang ketiga, Prabowo secara terbuka meminta dukungan Megawati dan PDIP agar tetap mendukung pemerintahan yang akan dipimpinnya bersama Gibran Rakabuming Raka,” tandas Mirdasy.

Namun Mirdasy mengingatkan bahwa demokrasi tanpa oposisi adalah demokrasi yang rapuh. Tanpa kekuatan penyeimbang, risiko penyalahgunaan kekuasaan meningkat. “Maka peran masyarakat sipil, media independen, dan akademisi menjadi sangat penting,” tambahnya.

Terpisah, politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut terjadi pada Senin malam (7/4/2025) dan berlangsung sekitar satu setengah jam. Meskipun kedatangan Prabowo dinilai mendadak, Guntur menjelaskan bahwa pertemuan itu sejatinya telah direncanakan sejak lama.

“Meski kedatangan Presiden Prabowo ke kediaman Ibu Megawati bersifat mendadak, namun sebenarnya pertemuan tersebut sudah dirancang sejak lama. Baru sekarang bisa terwujud karena padatnya agenda masing-masing,” ujar Guntur melalui keterangan pers tertulis kepada wartawan, Rabu (9/4/2025).

Dalam pertemuan empat mata itu, Guntur menyebut Megawati dan Prabowo banyak membicarakan hal-hal pribadi. Ia menekankan bahwa hubungan keduanya selama ini tetap terjalin baik sebagai sesama tokoh bangsa.

“Pertemuan itu berlangsung empat mata dan penuh suasana akrab. Mereka membicarakan banyak hal, termasuk yang bersifat pribadi. Ibu Megawati dan Pak Prabowo sudah bersahabat sejak lama,” katanya.

Guntur juga menambahkan bahwa Megawati tidak pernah merasa memiliki hambatan untuk berkomunikasi dengan Prabowo, meskipun saat ini PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan.

“Dalam banyak kesempatan, Ibu Megawati sering menyampaikan bahwa beliau tidak pernah merasa ada hambatan untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan Presiden Prabowo,” tuturnya.***

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer