MAKLUMAT — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pada Sabtu (14/6/2025). Dalam percakapan tersebut, Erdogan menegaskan kesiapannya untuk mencegah konflik Iran dan Israel semakin meluas.
Dilansir Anadolu Ajansi, Erdogan menyatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan segala yang dapat dilakukannya guna mencegah eskalasi ketegangan yang tidak terkendali antara kedua negara tersebut.
Melalui pernyataan resmi dari Direktorat Komunikasi Turki, kedua pemimpin membahas perkembangan terbaru konflik Israel-Iran, serta isu-isu regional dan global yang tengah berlangsung.
Presiden Erdogan menyampaikan bahwa Turki memantau dengan cermat dinamika yang terjadi antara Iran dan Israel. Ia menilai bahwa pembicaraan mengenai program nuklir Iran merupakan satu-satunya cara untuk menyelesaikan ketegangan yang ada.
“Kami menyatakan dukungannya terhadap posisi AS bahwa negosiasi nuklir harus dilanjutkan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujar Erdogan ke Trump, dikutip Ahad (15/6/2025).
Sementara itu, Donald Trump dalam percakapannya mendesak Teheran agar segera menyepakati kesepakatan terkait program nuklir sebelum situasi menjadi semakin parah.
Namun, upaya diplomatik kembali mengalami hambatan. Putaran keenam pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat yang sedianya digelar hari ini, Ahad (15/6/2025) di Muscat, dibatalkan oleh Iran usai menghadapi serangan Israel.
Di lapangan, situasi terus memburuk. Israel melancarkan serangan ke sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat, yang menewaskan seorang komandan tinggi dan ilmuwan penting negara tersebut.
Iran pun membalas dengan meluncurkan lebih dari 150 rudal dan drone pada Jumat malam sebagai serangan balasan, yang menargetkan sejumlah fasilitas militer dan energi Israel di berbagai kota, termasuk ibu kota Israel, Tel Aviv, hingga Yerusalem.
Terbaru, aksi saling serang kedua negara masih berlanjut, dengan Iran menggasak pelabuhan Haifa dan sejumlah pusat energi Israel, hingga markas IDF pada Sabtu (14/6/2025) malam, yang langsung dibalas Israel dengan menghantam pangkalan minyak dan gas alam Iran.