
MAKLUMAT – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Kajian Ramadan 1446 H/2025 M, dengan mengangkat tema ‘Baldah Thayyibah: Refleksi untuk Negeri‘. Kegiatan yang akan digelar Sabtu (8/3/2025) esok itu dipusatkan di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA).
Sejumlah tokoh dijadwalkan bakal hadir dan menjadi narasumber maupun pembicara dalam kegiatan tersebut. Antara lain Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi, Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari MA, Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Prof Din Syamsuddin MA PhD, hingga Gubernur Jawa Timur Dr Khofifah Indar Parawansa MSi.
Tema tersebut sengajak diangkat pada kajian kali ini untuk mengajak seluruh umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, agar bersama-sama melakukan refleksi dan merenungkan bagaimana mewujudkan negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.
Registrasi dan Pembukaan
Kegiatan akan dimulai dengan registrasi peserta, yang dibuka sejak pukul 07.00 WIB. Dilanjutkan dengan acara pembukaan yang akan dimulai pukul 08.00 WIB.
Dalam sesi pembukaan ini, Rektor UMLA Prof Dr A Aziz Alimul Hidayat MKes, bakal menyampaikan sambutan selamat datang sebagai tuan rumah. Dilanjutkan oleh sambutan Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM yang bakal sekaligus membuka acara.
Dalam sesi ini pula, akan dilakukan launching atau peluncuran sejumlah buku karya kader-kader dan pimpinan-pimpinan Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi akan memungkasi sesi pembukaan ini dengan menyampaikan keynote speech bertajuk ‘Kiprah Muhammadiyah dalam Mewujudkan Baldah Thayyibah‘.
Kegiatan pada sesi pembukaan ini diperkirakan bakal berakhir pukul 10.00 WIB, yang langsung disambung dengan sesi Diskusi Panel I oleh dua narasumber.
Diskusi Panel I
Sesi Diskusi Panel I langsung dimulai setelah pembukaan, yakni sekitar pukul 10.00 WIB, dengan menghadirkan dua narasumber utama.
Pertama, Ketua PP Muhammadiyah Dr Saad Ibrahim MA, yang akan menyampaikan terkait ‘Konsep Baldah Thayyibah dalam Al-Quran dan Sunnah‘.
Kedua, Penasihat PWM Jawa Timur Prof Achmad Jainuri MA PhD, yang akan menyampaikan paparan terkait ‘Baldah Thayyibah dan Realita Umat Islam dalam Pentas Sejarah‘.
Sesi ini akan dipandu oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur Dr Syamsuddin MAg.
Diskusi panel I ini diperkirakan bakal berlangsung selama sekitar dua jam, berakhir pukul 12.00 WIB, yang sekaligus disambung dengan menunaikan Salat Dhuhur dan beristirahat sejenak.
Diskusi Panel II
Selepas Salat Dhuhur dan beristirahat sejenak, kegiatan akan kembali dimulai pukul 13.00 WIB, dengan sesi diskusi panel II, yang juga menghadirkan dua narasumber utama sebagai pembicara.
Pertama, paparan terkait ‘Baldah Thayyibah dalam Kondisi Terkini Dunia Islam‘, akan diuraikan secara gamblang oleh Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari MA.
Kedua, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof Din Syamsuddin MA PhD bakal memberikan pencerahan terkait ‘Baldah Thayyibah: Refleksi untuk Negeri‘.
Pada sesi panel kedua ini akan dipandu oleh Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Prof Dr Ir M Sasmito Djati MS. Sesi ini akan diakhiri sekitar pukul 15.30 WIB, sekaligus menunaikan Salat Ashar dan istirahat sejenak.
Gubernur Jawa Timur di Sesi Kajian Jelang Berbuka
Rangkaian acara terakhir adalah Kajian Jelang Berbuka, yang akan dimulai sekitar pukul 15.45 WIB, selepas Salat Ashar.
Dalam sesi ini, Rektor UMLA Prof Dr A Aziz Alimul Hidayat MKes serta Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM akan kembali menyampaikan sambutan dan pengantarnya.
Setelahnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bakal turut menyampaikan sambutan dan beberapa paparan, sekaligus menyapa para peserta dan kader Muhammadiyah se-Jawa Timur yang hadir dalam Kajian Ramadan tersebut.
Sebelum berbuka, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan H Shodikin MPd akan memberikan tausiyah Hikmah Ramadan.
Kegiatan selama sehari penuh ini akan ditutup sekitar pukul 17.30 WIB, dengan buka bersama dan Salat Maghrib.
Kajian Ramadan ini diharapkan dapat menjadi momentum sekaligus sarana untuk memperkuat pemahaman terkait konsep Baldah Thayyibah.
Lebih dari itu, umat Islam khususnya warga Muhammadiyah, lepas dari forum tersebut harus mampu menerapkan atau mengimplementasikan konsep Baldah Thayyibah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
