Haedar Nashir Ajak Umat Islam Jalani Puasa Ramadan dengan Semangat Baru

Haedar Nashir Ajak Umat Islam Jalani Puasa Ramadan dengan Semangat Baru
Umat Islam
Ketua Umum PP Haedar Nashir mengajak Umat Islam melaksanakan puasa dengan semangat baru. Foto:Medcom

MAKLUMAT Umat Islam di seluruh dunia mulai menjalani ibadah puasa Ramadan 1446 H. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengajak umat Islam untuk menjalani puasa dengan semangat baru agar lebih bermakna.

Haedar menekankan pentingnya menghindari rutinitas yang membuat ibadah ini terasa monoton. Ia mengingatkan bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana untuk menyegarkan tubuh dan jiwa.

“Jangan biarkan puasa terasa membosankan. Ubah pola pikir bahwa puasa memberi energi baru bagi tubuh dan jiwa,” ujar Haedar dalam keterangan resminya, Sabtu (1/3/2025).

Ia juga menyoroti pentingnya menjalani puasa dengan kesadaran penuh. Hal ini dapat dilakukan dengan mengisi waktu Ramadhan dengan kegiatan bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an, mendalami hadis, serta mengikuti kajian keislaman.

Selain itu, Haedar menganjurkan agar umat tetap aktif dengan melakukan aktivitas ringan, seperti membantu sesama, membaca, menulis, atau berolahraga sesuai kemampuan. Ia juga mengingatkan agar penggunaan media sosial dibatasi untuk hal-hal yang penting dan bermanfaat.

Memperkuat Spiritualitas

“Gunakan kesempatan Ramadan ini untuk memperkuat spiritualitas dan meningkatkan kesadaran diri. Dengan begitu, puasa menjadi perjalanan ruhani yang membawa kedamaian dan kebahagiaan,” katanya.

Haedar mengutip hadis qudsi yang menyebut bahwa orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan, yakni saat berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya (HR Muslim). Menurutnya, puasa seharusnya membawa kegembiraan, bukan kelelahan.

Baca Juga  NasDem Resmi Serahkan B1.KWK ke Khofifah-Emil

Ia berharap Ramadan dapat menjadi momentum bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat nilai-nilai spiritual. Dengan menjalani puasa secara tulus dan penuh makna, puasa tidak sekadar menjadi kewajiban tahunan, tetapi juga perjalanan menuju kebahagiaan sejati yang berlandaskan ketakwaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *