
MAKLUMAT — Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato Sri Anwar Ibrahim, menerima kunjungan resmi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, beserta jajarannya di Gedung Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya pada Senin (3/3/2025).
Pertemuan tersebut menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antara Malaysia dan Indonesia, utamanya dengan Muhammadiyah, sekaligus membahas isu-isu strategis yang dihadapi umat Islam.
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, @Anwaribrahim_MY, Anwar Ibrahim mengungkapkan kesan mendalam atas kunjungan tersebut. “Hari ini saya berkesempatan menerima kunjungan hormat delegasi pimpinan Muhammadiyah, sebuah pertubuhan Islam dari Indonesia yang diketuai oleh Prof Dr Kiai Haji Haedar Nashir, Ketua Umum Muhammadiyah,” tulisnya.
Anwar Ibrahim juga mengenang pengalaman masa lalunya dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah, termasuk Buya Hamka, yang turut menjadi bagian dari perbincangan.
Konsep Madani dan Tantangan Umat Islam
Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan ini adalah konsep ‘Madani’, yang telah diperkenalkan Anwar pada Festival Istiqlal di Jakarta.
“Kami berbincang mengenai idea Madani yang telah saya kemukakan peringkat awal di Festival Istiqlal di Jakarta dan bersama pemikir lain dalam mencari perspektif yang lebih tepat berbanding memakai istilah masyarakat sivil (civil society),” ungkapnya.
Menurut Anwar, istilah ‘Madani’ dipilih karena memiliki nilai dan makna yang khas, berbeda dari konsep serupa yang berasal dari Barat. Selain itu, ia dan Haedar Nashir juga bertukar pandangan mengenai berbagai tantangan besar yang dihadapi umat Islam saat ini, terutama dalam bidang pendidikan, peradaban, serta perkembangan geopolitik yang mempengaruhi kawasan Asia Tenggara.
“Kami juga bertukar pandangan mengenai cabaran besar umat Islam khususnya dalam bidang pendidikan, peradaban serta perkembangan geopolitik semasa yang memberi kesan langsung dan tidak langsung kepada rantau ini,” tulis Anwar.
Kerja Sama Malaysia-Indonesia dalam Pendidikan dan Peradaban Islam
Selain membahas kerja sama dalam pendidikan dan peradaban Islam, pertemuan ini juga menyinggung eratnya hubungan bilateral Indonesia-Malaysia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Anwar menegaskan komitmen antara kedua negara dalam memajukan bangsa serumpun dan ASEAN secara lebih luas.
“Pertemuan seperti ini bukan sahaja penting dalam mengeratkan silaturahim antara Malaysia dan Indonesia, malah ianya akan memperteguhkan keyakinan dan iktikad baik kita untuk terus berkerja kuat,” tambah Anwar.
Silaturahmi ini juga menjadi ajang bagi Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melaporkan perkembangan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM). Anwar Ibrahim secara konsisten memberikan dukungan penuh terhadap kehadiran UMAM sebagai institusi pendidikan yang berperan dalam pengembangan peradaban Islam.
PM Anwar Ibrahim Akan Hadir di Milad Muhammadiyah
Dalam kesempatan yang sama, Haedar Nashir menyampaikan undangan kepada Anwar Ibrahim untuk hadir dan memberikan pidato akbar dalam Milad Muhammadiyah yang akan diselenggarakan pada 18 November 2025.
“Insya Allah beliau akan menjadwalkannya sesuai protokol kenegaraan dan hubungan antarnegara,” ungkapnya.
“Selain itu, dalam pertemuan juga membahas keeratan hubungan Indonesia dan Malaysia dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” imbuh Haedar.
Optimisme ini diharapkan dapat mendorong kerja sama lebih erat antara kedua negara di berbagai bidang, khususnya dalam membangun peradaban Islam yang lebih maju di kawasan Asia Tenggara.