MAKLUMAT — Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Program Matahari Bersinar (PMB) edisi kedua, Ahad (7/9/2025), dengan tema sentral efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Kegiatan yang dipusatkan di kediaman Rudi Nurdiansyah ST MT PhD itu menghadirkan kajian praktis yang menautkan nilai Islam dengan perilaku sehari-hari mahasiswa dan sivitas akademika.
Dalam paparan materinya, Rudi menegaskan pentingnya memanfaatkan sumber daya secara bijak. “Efisiensi berarti memanfaatkan makanan, waktu, energi, dan tenaga tanpa mubazir; pemborosan justru mendekatkan kita pada sifat syaitan,” ujarnya.
Ia juga memberi contoh konkret: kebiasaan mengambil porsi berlebih di kondangan atau di menu all you can eat sebagai bentuk pemborosan, serta kecenderungan meninggalkan lampu dan AC menyala di ruang kelas.
Rudi memaparkan perbedaan antara efisiensi, efektivitas, dan produktivitas secara sistematis. Efektivitas, menurutnya, adalah bekerja dengan cara yang tepat sasaran: “Shalat lima menit dengan khusyuk lebih bermakna daripada shalat lama yang ditunda-tunda.”
Ia juga mengkritik praktik akademik yang tidak jujur—seperti manipulasi data penelitian—dan menekankan bahwa kejujuran lebih efektif dan membawa berkah.
Sisi praktis kuliah diisi dengan tugas sederhana namun berdampak: menghemat makanan, mengurangi konsumsi air (mengacu pada teladan wudhu Rasulullah dengan satu mug ~0,6 liter), mengelola waktu tanpa kecanduan media sosial, serta menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi orang lain. Rudi menekankan konsep itqan—bekerja tepat dan berkualitas—sebagai landasan produktivitas bernilai.
Kegiatan ini relevan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s), antara lain SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), dan SDG 8 (Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi), karena menghubungkan perilaku personal dengan keberlanjutan dan manfaat sosial.
Sebagai penutup, Rudi mengajak peserta untuk berdoa agar Allah menjadikan kader-kader Muhammadiyah menjadi hamba yang efisien, efektif, dan produktif sesuai dengan syariat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari—tidak sekadar berdaya, tetapi juga memberi berkah bagi lingkungan dan sesama.