Kesepakatan Dagang Indonesia–AS Masuk Tahap Final, Ditargetkan Tuntas Januari 2026

Kesepakatan Dagang Indonesia–AS Masuk Tahap Final, Ditargetkan Tuntas Januari 2026

MAKLUMAT – Indonesia dan Amerika Serikat (Indonesia-AS) akhirnya menyepakati substansi Agreements on Reciprocal Trade (ART) setelah menjalani perundingan intensif sejak April 2025. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan resmi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan United States Trade Representative (USTR) Ambassador Jamieson Greer, Senin (22/12), di Washington D.C, Amerika Serikat.

Airlangga datang membawa mandat langsung Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat penyelesaian dokumen ART. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menuntaskan pembahasan seluruh isu utama dan teknis yang selama ini menjadi ganjalan negosiasi perdagangan bilateral.

Pemerintah Indonesia bergerak cepat sejak Amerika Serikat mengumumkan kebijakan Liberation Day pada 2 April 2025 yang memberlakukan tarif resiprokal. Indonesia langsung membuka jalur diplomasi intensif untuk meredam dampak kebijakan tersebut terhadap perdagangan nasional.

Upaya itu membuahkan hasil. Pada 22 Juli 2025, Indonesia dan AS menerbitkan Joint Statement yang menurunkan tarif resiprokal Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Setelah itu, kedua negara melanjutkan perundingan lanjutan guna merampungkan perjanjian dagang secara komprehensif.

“Kuncinya adalah keseimbangan. Kami menyampaikan kepentingan utama Indonesia, sekaligus mendengar pandangan Amerika Serikat. Dari situ kami menemukan titik temu,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan langsung akun Youtube @PerekonomianRI.

Melalui ART, Indonesia berkomitmen membuka akses pasar bagi produk Amerika Serikat. Pemerintah juga menyepakati kerja sama untuk mengatasi hambatan non-tarif, memperkuat perdagangan digital dan teknologi, menjaga kepentingan keamanan nasional, serta mendorong kerja sama komersial yang saling menguntungkan.

Baca Juga  Komisi VI DPR RI Tekankan Penguatan Proteksi Petani Hadapi Gelombang Impor AS

Sebaliknya, Amerika Serikat menyatakan komitmen memberikan pengecualian tarif bagi sejumlah produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak dapat diproduksi di AS. Produk tersebut antara lain minyak kelapa sawit, kakao, kopi, dan teh.

Dalam pertemuan itu, Airlangga secara aktif mendorong penyelesaian seluruh isu strategis dan teknis agar dokumen ART dapat segera disepakati. Setelah pembahasan panjang, kedua delegasi akhirnya mencapai kesepakatan penuh atas seluruh substansi perjanjian.

“Kami telah menyepakati seluruh isu utama dalam dokumen ART. Alhamdulillah, pembahasan berjalan sangat baik,” kata Airlangga.

Ambassador Jamieson Greer menyambut positif kesepakatan tersebut. Ia bahkan menyebut hasil pertemuan itu sebagai momen istimewa di tengah suasana libur Natal di Amerika Serikat.

“Hasil pertemuan ini menjadi hadiah Natal terbaik dan akan membawa manfaat nyata bagi kedua negara,” ujar Greer.

Target Rampung Januari 2026

Tahap berikutnya, tim teknis Indonesia dan Amerika Serikat akan melanjutkan pertemuan pada minggu kedua Januari 2026 di Washington D.C. Kedua tim akan melakukan legal scrubbing dan pembersihan dokumen yang ditargetkan rampung dalam satu pekan.

Pemerintah menargetkan dokumen ART selesai sepenuhnya pada minggu ketiga Januari 2026. Airlangga berharap Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump dapat menandatangani perjanjian tersebut secara resmi sebelum akhir Januari 2026 di White House.

“Saat ini pihak AS sedang mengoordinasikan jadwal antara USTR dan NSA untuk menentukan waktu penandatanganan yang paling tepat,” pungkas Airlangga.

Baca Juga  Pertamina Naikkan Harga BBM per 1 Desember, Warga Aceh Justru Tercekik Kelangkaan Pasca-Banjir

Pertemuan tersebut turut dihadiri Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Menko Perekonomian Rizal Mallarangeng, serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Bilateral Irwan Sinaga.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *