29.1 C
Malang
Selasa, April 15, 2025
KilasIngin Dialog dengan Tokoh 'Indonesia Gelap', Prabowo: Mari Kita Kerja Supaya Tidak...

Ingin Dialog dengan Tokoh ‘Indonesia Gelap’, Prabowo: Mari Kita Kerja Supaya Tidak Gelap

Presiden RI berdialog bersama tujuh jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Bogor. (Foto: Tangkapan layar/ Ubay NA)
Presiden RI berdialog bersama tujuh jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Bogor. (Foto: Tangkapan layar/ Ubay NA)

MAKLUMAT – Presiden RI Prabowo Subianto mengaku ingin bertemu dan berdialog secara langsung dengan para tokoh atau pihak-pihak yang selama ini menginisiasi dan menyuarakan narasi ‘Indonesia Gelap’ hingga menaikkan tagar ‘kabur aja dulu’.

Dalam wawancara eksklusif bersama tujuh jurnalis senior dari beberapa media nasional di kediamannya, Hambalang, Bogor, yang disiarkan sejumlah platform dan kanal media pada Senin (7/4/2025) malam, Prabowo menegaskan pihaknya terbuka untuk berdiskusi secara langsung, namun dalam format tertutup.

“Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah sama siapa. Mari kita bahas ya kan. Mungkin tidak usah di publik ya. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap,” ujar Prabowo.

Ia menanggapi narasi pesimistis tersebut dengan ajakan untuk bersama-sama membangun solusi, bukan sekadar mengkritik. Menurutnya, pesimisme yang dilemparkan ke publik tanpa jalan keluar tidak akan membawa perubahan.

“Maksudnya oke kalau memang Indonesia Gelap. Mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur aja deh. Kabur aja dulu deh. Habis itu Jokowi salah. Prabowo goblok. Ini tidak mengatasi,” tambah Prabowo.

Optimisme Hadapi Tantangan Krisis

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung kondisi ekonomi global yang sedang bergejolak, termasuk kebijakan tarif resiprokal dari Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenakan tarif impor sebesar 32 persen. Meski begitu, ia mengaku optimistis Indonesia akan mampu melewati tantangan tersebut.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia telah beberapa kali terbukti tangguh dalam menghadapi krisis, mulai dari 1968, 1998, krisis global 2008, hingga pandemi COVID-19 pada 2020.

Menurut Prabowo, kunci agar Indonesia dapat mengatasi dan melalui tantangan krisis di depan mata adalah kerukunan dan bergandeng tangan. “Ya kita hadapi. Dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” kata mantan Danjen Kopassus itu.

Soal MBG dan Stunting yang Tinggi

Lebih lanjut, Prabowo juga merespon sejumlah kritik terhadap program makan bergizi gratis (MBG), yang merupakan janji utamanya selama masa kampanye Pilpres 2024 lalu, dan telah direalisasikannya pada tahap awal sejak 6 Januari 2025 lalu.

Ia justru mempertanyakan, mengapa niatnya untuk membantu anak-anak kurang gizi dan sebagai salah satu upaya menekan angka stunting, masih saja diperdebatkan. “Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what’s wrong with that?” tandas pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Ia mengisahkan pengalamannya saat kampanye, ketika turun langsung ke desa-desa, melihat anak-anak yang mengalami stunting karena kekurangan gizi. Menurutnya, kondisi tersebut tidak bisa diterima dan harus segera diatasi.

“Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun. Saya tanya, enggak, dia 10 tahun. Badannya 5 tahun, kecil. Stunting. Kita ini sekian puluh persen (angka stunting), what do we do?” terang Prabowo.

Prabowo menandaskan bahwa pendekatan yang solutif, berlandaskan kerukunan dan gotong-royong adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa yang menghadang.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer