ISNU Dorong Revolusi Pengetahuan: Indonesia Emas Harus Dimulai dari Akal Sehat Bangsa

ISNU Dorong Revolusi Pengetahuan: Indonesia Emas Harus Dimulai dari Akal Sehat Bangsa

MAKLUMATIkatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) menyerukan lahirnya revolusi pengetahuan sebagai langkah strategis untuk menuntun Indonesia menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045. Sebab Indonesia Emas harus dimulai dari akal sehat bangsa.

ISNU menilai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting, untuk mengubah arah pembangunan nasional dari sekadar proyek ekonomi menjadi gerakan kebangsaan berbasis pengetahuan.

Wakil Ketua Umum ISNU Muhammad Munir menegaskan bahwa kemajuan bangsa tidak cukup diukur dari infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pembangunan sejati harus berakar pada ilmu pengetahuan, riset, dan moralitas publik.

“Bangsa yang cerdas bukan hanya pandai membuat teknologi, tapi juga tahu bagaimana menjadikannya beradab,” ujar Munir dalam keterangan tertulis, Senin (20/10).

Bendahara Umum ISNU Mubasyier Fatah menambahkan bahwa kebijakan publik saat ini masih banyak yang bersifat reaktif dan populis. “Revolusi pengetahuan menuntut keberanian untuk menata ulang cara berpikir tentang pembangunan. Ukurannya bukan lagi berapa uang dibelanjakan, tapi seberapa besar pengetahuan yang dihasilkan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP ISNU Wardi Taufik menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan ormas intelektual dalam merancang kebijakan berbasis ilmu. “Revolusi pengetahuan bukan soal kecanggihan, tapi keberpihakan  kepada rakyat, kemanusiaan, dan masa depan,” ujar Wardi.

ISNU juga mendorong agar pemerintah memberi ruang partisipasi lebih luas bagi para cendekiawan untuk ikut dalam proses perumusan kebijakan nasional.Kolaborasi lintas sektor akan memperkuat fondasi moral dan intelektual bangsa di tengah derasnya arus disrupsi teknologi dan informasi.

Baca Juga  Paradoks dan Dampak Konten TikTok bagi Mental Gen Z
*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *