BAKAL Calon Gubernur (Bacagub) Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sudah mengantongi 4 rekomendasi partai politik (parpol) untuk kembali mencalonkan diri di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024. Keempat parpol itu adalah Gerindra, PAN, Golkar, serta Demokrat.
Meski begitu, sejumlah parpol masih belum menentukan siapa calon pendamping Khofifah. Diduga, mereka masih belum merestui Emil Elestianto Dardak untuk kembali maju mendampingi Khofifah sebagai pasangan petahana.
Hanya Partai Demokrat yang diketahui sudah memberikan rekomendasi sepaket, yakni pasangan Khofifah-Emil. Tiga parpol lainnya seolah masih alot menerima Emil, meski elektabilitas mantan bupati Trenggalek itu tinggi berdasarkan survei sejumlah lembaga.
PAN Jatim Hanya Rekom Khofifah
Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig menegaskan bahwa rekomendasi dari partai berlogo matahari itu masih sebatas untuk Khofifah sebagai calon gubernur. Dia mengungkap, sampai saat ini belum ada nama calon wakil gubernur yang disodorkan oleh PAN.
“Belum (soal wakil). Kalau dari PAN banyak (kader), ada Masfuk, ada Abdullah Abu Bakar (untuk mendampingi Khofifah), banyak,” kata Sadig, Ahad (28/4/2024).
Sadig mengaku Khofifah belum berkomunikasi dengan pengurus PAN di Jatim terkait nama cawagub Jatim 2024, termasuk soal rencana untuk kembali berduet dengan Emil. Dia mengaku menunggu informasi dan pembicaraan lebih lanjut dengan Khofifah terkait kontestasi Pilgub Jatim 2024.
“Belum (komunikasi Khofifah ke partai soal cawagub Emil Dardak). Kita dukung Bu Khofifah resmi, kita tunggu aja informasi dari beliau ke PAN,” jelasnya.
Golkar Belum Tentukan Cawagub
Senada, Golkar juga mengaku memberikan rekomendasi hanya terkait Cagub Jatim 2024, yakni untuk Khofifah. Ketua DPD Golkar Jatim, Sarmuji menyebut, pihaknya belum menentukan nama sebagai kandidat Cawagub pendamping Khofifah.
Sarmuji mengaku, partainya memiliki sejumlah kader potensial untuk diajukan, namun dia menegaskan menghormati keputusan dan pilihan Khofifah.
“Sejauh ini rekom Golkar masih tetap untuk Bu Khofifah. Kalau untuk wakil masih belum, Golkar punya kader banyak dan mumpuni untuk wakil, namun kita tetap menghormati apapun yang dipilih oleh bu Khofifah,” jelas Sarmuji di sebuah acara pada awal April lalu.
Pengamat: Nama Cawagub Khofifah Akan Alot
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam meyakini, penentuan nama untuk posisi Cawagub mendampingi Khofifah Indar Parawansa akan sangat alot. Sebab, , parpol-parpol tentu akan berebut bargaining.
“Cawagub Khofifah akan jadi rebutan dan bargaining partai partai pengusung. Semua menginginkan dan berharap. Tentu saja ini akan menjadi pekerjaan tambahan dalam proses kandidasi bagi Khofifah yang sejauh ini masih menginginkan mengandeng Emil kembali,” kata dia.
“Mengingat politik yang dinamis dan perkembangan pencalonan yang akan segera diambil, bisa jadi akan muncul banyak nama yang akan disodorkan ke Khofifah dan koalisi pengusung,” tambah peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) itu.
Menurut Surokim, hal itu lumrah terjadi pada koalisi yang ‘gemuk’, yakni akan kesulitan menentukan wakilnya. Wakil Rektor III UTM itu menyebut hal tersebut sebagai tantangan yang harus dihadapi oleh Khofifah dan parpol koalisi sebelum resmi mendaftar di KPU.
“Ini sungguh tidak mudah dan selalu menjadi problem dalam koalisi gemuk. Apalagi semua partai pengusung menginginkan posisi tersebut. Cawagub kali ini strategis karena juga terkait dengan pencalonan gubernur Jatim ke depan. Itu yang membuat mengapa kesepakatan akan berjalan alot nantinya,” jelasnya.
“Tapi siapa saja yang dikehendaki Khofifah, tetap akan mendapat keuntungan karena selain kesepakatan parpol pengusung juga akan dimintakan pendapat user pasangan dalam hal ini Khofifah,” pungkas Surokim.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto
