TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali melontarkan pernyataan keras yang memicu sorotan dunia. Ia menegaskan bahwa negara Palestina tidak akan pernah berdiri, terutama di wilayah barat Sungai Yordan yang kini meliputi Tepi Barat.
Dalam pidato sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Netanyahu menuding pengakuan terhadap Palestina pasca-serangan 7 Oktober 2023 sebagai bentuk “hadiah untuk terorisme”.
“Saya punya pesan jelas untuk para pemimpin yang mengakui negara Palestina setelah pembantaian mengerikan itu: Anda memberikan hadiah besar kepada teror,” kata Netanyahu dikutip dari akun X @Megatron_ron, Ahad (21/9/2025).
Seperti diberitakan, tiga negara yakni Inggris, Australia dan Kanada membuat pernyataan bersama mengakui negara Palestina.
JUST IN:
🇮🇱🇵🇸 Netanyahu with a warning to the whole world after the recognition of Palestine:
“There will be NO Palestinian state west of the Jordan”
He Promises to aggressively expand the illegal settlements on the Palestinian territory
“We have doubled the Jewish… pic.twitter.com/EYZeFkBb20
— Megatron (@Megatron_ron) September 21, 2025
Inggris, Australia, dan Kanada resmi mengakui Negara Palestina, Ahad (21/9/2025), sebagai upaya menghidupkan kembali harapan solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan, pengakuan ini penting untuk menjaga kemungkinan perdamaian tetap hidup. “Israel yang aman harus berdampingan dengan negara Palestina yang layak. Saat ini, kita belum memiliki keduanya, tetapi kita tidak boleh membiarkan harapan padam,” ujar Starmer melalui pidato video diunggah di media sosial X @Keir_Starmer.
Menurut Netanyahu, pendirian negara Palestina sama dengan mewujudkan “negara teror” di jantung Israel. Ia juga mengeklaim telah bertahun-tahun menggagalkan tekanan internasional terkait solusi dua negara. “Dengan tekad dan kebijaksanaan politik, saya berhasil mencegah terbentuknya negara teror itu,” tegasnya.
Netanyahu bahkan menyebut pemerintahannya sudah menggandakan jumlah pemukiman Yahudi di Yudea dan Samaria—istilah Alkitabiah untuk Tepi Barat. Ia menegaskan pembangunan permukiman akan terus jalan sebagai kebijakan nasional.
Pernyataan itu muncul di tengah gelombang pengakuan dunia terhadap Palestina. Sebelumnya, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia resmi mengakui Palestina sebagai bentuk dukungan hak menentukan nasib sendiri rakyat Palestina.
Netanyahu memberi sinyal bakal ada langkah balasan dari Israel. “Tanggapan terhadap upaya mendirikan negara teror di jantung negeri kita akan saya sampaikan setelah kembali dari Amerika Serikat. Tunggu saja,” ujarnya.***