Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran Terus Bergulir, Jokowi: Ada Agenda Besar Politik

Isu Ijazah Palsu dan Pemakzulan Gibran Terus Bergulir, Jokowi: Ada Agenda Besar Politik

MAKLUMAT — Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyebut ada skenario besar politik di balik isu ijazah palsu yang menyeretnya, hingga laporan pemakzulan terhadap putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dari kursi Wakil Presiden RI.

Saat ditemui para wartawan di kediaman pribadinya di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (14/7/2025), Jokowi menduga ada skenario yang tengah dimainkan pihak tertentu berkaitan dengan serangkaian isu yang dialamatkan kepadanya dan Gibran. Ia menyebut ada agenda politik besar di balik semua itu.

“Saya berperasaan memang ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, isu pemakzulan,” ujar pria yang juga pernah menjabat Wali Kota Solo itu.

Jokowi berpendapat, tujuan dari narasi yang terus dihembuskan adalah untuk menjatuhkan nama baiknya setelah selama dua periode menjabat sebagai Presiden RI (2014-2019 dan 2019-2024). Meski begitu, ia mengaku tak mau ambil pusing dengan itu semua.

“Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik (saya), untuk men-downgrade. Ya buat saya biasa-biasa saja,” kelakarnya.

“Termasuk itu, ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres (Gibran). Saya kira ada agenda besar politik. Sudah biasa saja,” imbuh pria yang juga sempat menjabat Gubernur DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu.

Proses Hukum Berjalan, Ijazah Akan Ditunjukkan di Pengadilan

Diketahui, isu dugaan ijazah palsu kembali digulirkan oleh Roy Suryo cs, yang mengklaim memiliki hasil analisa terkait validitas ijazah Jokowi. Terkait hal itu, Jokowi menegaskan bahwa perkara ini sudah masuk ke ranah hukum, bahkan telah meningkat dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Baca Juga  Natal Nasional 2024: Pesan Damai dan Persatuan dari Presiden Prabowo

Ia menyatakan bakal menyerahkan semuanya sesuai proses dan prosedur hukum yang berlaku. Selain itu, Jokowi memastikan bakal menunjukkan ijazah aslinya dalam proses persidangan di pengadilan.

“Ya sudah, serahkan pada proses hukum yang ada,” tandas Jokowi.

“Serahkan pada proses hukum yang ada. Kemudian kita lihat di sidang-sidang nanti di pengadilan seperti apa. Yang jelas saya ingin menunjukkan ijazahnya di dalam sidang pengadilan nantinya,” tambahnya.

Kendati begitu, Jokowi bersikukuh tidak akan memperlihatkan ijazah asli miliknya di luar persidangan. Menurutnya, pengadilan adalah satu-satunya ruang yang sah untuk membuktikan keaslian ijazah tersebut.

“Enggak (menunjukkan ijazah di luar sidang). Harus dalam sidang, sidang pengadilan yang ada. Nanti saya tunjukkan ijazah asli yang saya miliki,” pungkas pria yang juga bapak dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep itu.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *