Italia Bergolak: PM Giorgia Meloni Tolak Akui Palestina, Ribuan Warga di 75 Kota Turun ke Jalan

Italia Bergolak: PM Giorgia Meloni Tolak Akui Palestina, Ribuan Warga di 75 Kota Turun ke Jalan

MAKLUMATItalia bergolak. Ribuan warga dari Milan, Roma, Bologna, hingga Palermo turun ke jalan. Mereka menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, dan menuntut  Perdana Menteri (PM) Giorgia Meloni berhenti menutup mata terhadap genosida di Gaza.

Aksi demo besar-besaran  ini berlangsung serentak di 75 kota. Di Genoa dan Livorno, buruh pelabuhan memblokir dermaga. Mereka menolak pelabuhan Italia dijadikan tempat transit senjata untuk Israel. Di Roma, lebih dari 20 ribu orang berkumpul di depan Stasiun Termini, mengibarkan bendera Palestina.

Sementara di Milan, panitia menyebut massa mencapai 50 ribu orang, sementara Bologna dihuni sekitar 10 ribu pendemo. Unjuk rasa itu bukan sekadar orasi damai. Di beberapa titik, massa melempar bom asap, botol, dan batu ke arah polisi. Aparat membalas dengan semprotan merica. Italia benar-benar berguncang.

Gelombang perlawanan rakyat ini meledak setelah Prancis, Inggris, Australia, Portugal, dan Kanada secara resmi mengakui Palestina menjelang Sidang Umum PBB di New York. Ironisnya, Italia justru “menjauhkan diri”.

PM Giorgia Meloni menegaskan tolak pengakuan itu. “Jika sesuatu yang tidak ada diakui di atas kertas, masalah bisa tampak selesai, padahal sebenarnya tidak,” ujarnya dalam wawancara dengan The Guardian, Senin (22/9/2025)

Namun pernyataan itu hanya menyulut api kemarahan. Serikat pekerja akar rumput menilai pemerintah Italia dan Uni Eropa lamban, bahkan abai, terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga  Soroti Maraknya Judi Online, Wakil Ketua PWM Jatim Minta Pemerintah dan Aparat Tegas

Meloni mencoba membela diri lewat media sosial. Ia menulis bahwa kekerasan dalam demo tidak ada hubungannya dengan solidaritas ,dan tidak akan mengubah hidup rakyat Gaza. Tetapi rakyat Italia sudah bicara di jalanan, dan  solidaritas tak bisa dibungkam.***

*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *