MAKLUMAT – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang di Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat memiliki peran strategis sebagai pemasok setrum di Kalimantan. Pembangkitan ini memiliki kapasitas 2 x 10 MW, telah berkontribusi dalam meningkatkan rasio elektrifikasi regional.
PLTU ini memanfaatkan batubara lokal sebagai bahan bakar utama. Namun demikian, pengelola PLTU Ketapang berupaya menerapkan prinsip ramah lingkungan. Roadmap ini sesuai regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dengan kapasitas terpasang 20 MW, PLTU ini mampu memproduksi listrik rata-rata mencapai 144 gigawatt jam (GWh) per tahun. Artinya, setiap bulan rata-rata PLTU ini mampu memproduksi setrum tingkat ketersediaan (availability factor) yang cukup tinggi.
Pemerataan Elektrivikasi Kawasan
Manager Unit PLTU Ketapang, Mahya Tauhidiya Nur Pak menjelaskan bahwa konsumsi energi telah melayani berbagai segmen. “Mulai dari perumahan, industri kecil menengah, fasilitas umum hingga kawasan komersial dan pemerintahan,” katanya, Rabu (31/4/2025).
Secara total, PLTU Ketapang memasok kebutuhan setrum lebih dari 60.000 pelanggan di Ketapang, Kayong Utara, dan sekitarnya. Keberadaan PLTU Ketapang membantu meningkatkan rasio elektrifikasi Kalimantan Barat yang telah melampaui 98 persen.
“Khusus untuk wilayah Ketapang, peningkatan ini sangat terasa sejak PLTU mulai beroperasi secara komersial pada 2016,” ia menambahkan.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Dengan rata-rata harga pokok produksi (BPP) yang lebih rendah dari pembangkit diesel, PLTU Ketapang membantu penghematan anggaran PLN. Entitas usaha di bawah PLN Nusantara Power ini juga menjaga stabilitas tarif dasar listrik bagi pelanggan.
Di mana rata-rata per GWh jauh lebih efisien dari segi biaya dan emisi dibandingkan penggunaan BBM. Mahya menegaskan bahwa kehadiran PLTU Ketapang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar melalui program tanggung jawab social.
“Selain melakukan pembangunan infrastruktur, kami juga melakukan pemberdayaan ekonomi lokal, dan pelatihan keterampilan tenaga kerja,” Mahya memungkasi.