21.8 C
Malang
Sabtu, Februari 15, 2025
KilasKader Muda Muhammadiyah Eksplorasi Jepang, Pelajari Masyarakat Multikultural di Tokyo dan Nagasaki

Kader Muda Muhammadiyah Eksplorasi Jepang, Pelajari Masyarakat Multikultural di Tokyo dan Nagasaki

Kader Muda Muhammadiyah
Enam Kader Muda Muhammadiyah terpilih untuk mengikuti pertukaran pelajar di Jepang. Foto:IST

MAKLUMAT –Enam kader muda Muhammadiyah berangkat ke Jepang dalam program pertukaran pelajar Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths (JENESYS). Mereka bergabung dalam skema Indonesia-Japan Multicultural Society Building Exchange, sebuah inisiatif Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang berlangsung pada 27 Januari hingga 4 Februari 2025. Selama lebih dari seminggu, mereka menyusuri dua kota besar, Tokyo dan Nagasaki, untuk memahami lebih dalam kehidupan masyarakat multikultural di Jepang.

Perjalanan ini membawa Puti Hasanatu Syadiah (LHKI PP Muhammadiyah), Sumarni Susilawati (PP Nasyiatul ‘Aisyiyah), Muhammad Imran Nur (PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah), Irwan Umasugi (IMM Universitas Pendidikan Muhammadiyah Papua Barat Daya), Samiyem (IMM Universitas Muhammadiyah Surakarta), dan Lady Nubailah Wahdah (IMM Unesa) ke berbagai tempat penting di Jepang. LHKI PP Muhammadiyah menyeleksi mereka berdasarkan kapasitas kepemimpinan, kontribusi terhadap persyarikatan, serta kesesuaian dengan kriteria Kedutaan Besar Jepang.

Peserta JENESYS

Mereka tidak sendiri. Sebanyak 48 peserta dari Indonesia turut serta dalam program ini. Mereka berasal dari berbagai organisasi Islam, termasuk NU, Masjid Istiqlal, dan PPIM UIN Jakarta, serta dari kalangan jurnalis, diplomat muda, dan pegawai pemerintahan.

Di Tokyo, mereka menyerap wawasan tentang Islam di Jepang dari Prof. Ken Miichi di Universitas Waseda. Kunjungan ke Museum Nasional Tokyo memperkaya pemahaman mereka tentang sejarah dan budaya Jepang. Mereka juga menyaksikan bagaimana komunitas Muslim menjalankan kehidupan beragama di negeri yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Kunjungan ini dilakukan di Masjid Jami Tokyo (Tokyo Camii and Diyanet Turkish Cultural Center).

Di Nagasaki, peserta beraudiensi dengan pejabat Kantor Prefektur Nagasaki, berdiskusi tentang dinamika sosial di kota yang pernah menjadi pusat perdagangan dunia. Museum Bom Atom Nagasaki menyajikan kisah pilu tentang perang dan dampaknya, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Di Kuil Suwa, mereka menyaksikan tradisi keagamaan yang masih lestari di tengah modernitas Jepang.

Keluarga Angkat Orang Jepang

Salah satu pengalaman paling berkesan terjadi saat homestay di rumah keluarga angkat Jepang. Selama dua hari, mereka tinggal bersama masyarakat lokal, beradaptasi dengan kebiasaan setempat, dan memahami nilai-nilai keseharian orang Jepang.

Dari perjalanan ini, peserta menyerap banyak hal. Mereka mempelajari sistem sanitasi Jepang yang canggih, kedisiplinan dan etos kerja masyarakat, sistem penanggulangan bencana, serta perkembangan sains dan teknologi. Lebih dari itu, mereka melihat bagaimana interaksi antarbudaya dan diplomasi memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang. Perjalanan ini bukan sekadar pertukaran pelajar, tetapi juga langkah kecil dalam membangun pemahaman global.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer