MAKLUMAT – Di hadapan ratusan jamaah Pecinta Salawat Nariyah (Pesona) dari Majelis Taklim Perempuan Nusantara di Desa Sawohan, Buduran, Sidoarjo, Cagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah menegaskan komitmen mendukung sektor UMKM.
Luluk menyebut, Jawa Timur sebagai daerah dengan populasi UMKM terbesar di Indonesia memiliki sekitar 9 juta pelaku UMKM yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian.
Meski begitu, menurutnya, posisi para pelaku UMKM tersebut kurang mendapat perhatian, utamanya terkait permodalan.
Hal itulah yang akan menjadi salah satu fokus Utama program kerja yang dia canangkan bersama Lukmanul Khakim.
“Salah satu Program prioritas Luman (Luluk-Luqman) yang akan dilaksanakan dalam lima tahun ke depan berfokus pada peningkatan jumlah UMKM yang terdaftar,” ujarnya, Sabtu (12/10/2024).
Pendaftaran NIB UMKM
Luluk mengungkapkan, sekitar 1,5 juta UMKM di Jawa Timur telah terdaftar resmi dan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Proses pendaftaran UMKM menurut Luluk adalah hal krusial untuk membantu para pelaku usaha mendapatkan akses permodalan dan dukungan lainnya.
Tahun pertama, Luluk mencanangkan penyelesaian registrasi 1,5 juta UMKM.
Targetnya secara menyeluruh hingga 9 juta UMKM akan terdaftar di akhir masa pemerintahannya.
Untuk merealisasikannya, Luluk menjelaskan bakal menjalin kerjasama dengan sejumlah perbankan nasional maupun daerah.
“Untuk mewujudkan hal itu, kami akan bekerja sama dengan sejumlah bank nasional dan daerah, seperti BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Jatim, untuk menyediakan akses permodalan bagi UMKM,” jelasnya.
Skemanya, lanjut Luluk, Pemprov akan menyubsidi bunga pinjaman untuk meringankan beban pelaku usaha.
“Kami ingin memastikan UMKM memiliki tanggung jawab yang jelas. Mereka akan mendapatkan modal melalui jalur perbankan, tapi dengan bunga yang telah disubsidi oleh pemerintah. Ini bukan uang gratis, tapi dukungan yang berkelanjutan agar usaha mereka bisa berkembang,” ungkapnya.
Pendampingan UMKM
Lebih lanjut, Luluk juga menyebut pentingnya pendampingan bagi UMKM.
Menurutnya, selain akses modal, pelatihan dan pembinaan menjadi kunci bagi UMKM untuk naik kelas.
Pemprov Jatim akan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memberikan bimbingan kepada UMKM agar mampu memasarkan produknya lebih luas.
Salah satunya, melalui pameran produk UMKM yang akan melibatkan binaan dari berbagai bank.
“Salah satu cara kita memajukan UMKM adalah dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk tampil di pameran produk yang difasilitasi oleh bank dan pemerintah,” katanya.
“Ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM binaan,” imbuh Luluk.
Tak hanya sektor perdagangan, Luluk juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan UMKM di sektor pertanian, perikanan, agribisnis, serta kuliner.
Menurut Luluk, sektor-sektor tersebut memerlukan perhatian lebih karena memiliki potensi besar untuk tumbuh dan bersaing di pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
“Dengan skema yang tepat, kami yakin UMKM di Jawa Timur akan menjadi lebih kuat dan mampu bersaing,” pungkasnya.