Ngeri! Kandidat Presiden Kolombia Ditembak Remaja 15 Tahun, Luka Parah di Kepala dan Dada

Ngeri! Kandidat Presiden Kolombia Ditembak Remaja 15 Tahun, Luka Parah di Kepala dan Dada

MAKLUMAT — Pemilu Presiden Kolombia tahun depan diwarnai insiden berdarah. Kandidat presiden dari Partai Democratic Centre, Miguel Uribe Turbay, ditembak saat berkampanye di Bogota, Sabtu (8/6). Ia mengalami luka tembak di kepala dan dada, dan saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Penembakan terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat di Taman El Golfito, kawasan Fontibon, saat Uribe sedang berpidato di hadapan para pendukungnya. Rekaman video yang telah diverifikasi menunjukkan saat peluru menembus tubuh pria 39 tahun itu dari arah belakang.

Warga sekitar sempat panik. Dalam hitungan detik, Uribe terjatuh bersimbah darah di atas kap mobil putih. Beberapa orang langsung memberikan pertolongan pertama sebelum ambulans membawanya ke klinik terdekat. Ia kemudian dievakuasi udara ke Rumah Sakit Santa Fe Foundation sekitar pukul 20.30 malam.

Kepolisian mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan adalah seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun. Bocah tersebut berhasil dilumpuhkan oleh petugas keamanan dan warga sebelum ditangkap. Polisi menyita senjata jenis Glock 9mm dari lokasi kejadian.

Direktur Polisi Nasional Carlos Fernando Triana seperti dilansir Al Jazeera, menyatakan, bahwa pelaku juga mengalami luka dan kini dirawat di fasilitas khusus sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Otoritas masih menyelidiki apakah ada aktor lain di balik aksi ini.

Selain Uribe, dua orang lainnya — seorang pria dan wanita — juga dilaporkan terluka, meski identitas mereka belum diungkapkan.

Baca Juga  Liburan Panjang, Tapi Banjir Rendam Sejumlah Titik di Sidoarjo

Kondisi Masih Kritis

Pihak rumah sakit menyebut Uribe telah menjalani operasi bedah saraf dan vaskular. Meski kondisinya stabil, ia masih berada dalam masa-masa kritis.

“Ia telah melewati operasi pertama dengan baik, tapi masih berjuang demi hidupnya,” kata Wali Kota Bogota Carlos Fernando Galan. Sementara sang istri dalam rekaman audio menyatakan, “Dia berjuang dan tak menyerah. Mohon doanya untuk kesembuhan Miguel.”

Miguel Uribe bukan orang baru di dunia politik. Ia adalah cucu dari mantan Presiden Kolombia Julio Cesar Turbay Ayala dan putra dari jurnalis ternama Diana Turbay, yang tewas dalam operasi penyelamatan pasca penculikan oleh kartel narkoba Medellin pada 1990.

Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Kota Bogota (2012–2015), lalu menjadi Sekretaris Pemerintahan kota (2016–2018). Tahun 2019, ia maju sebagai calon wali kota Bogota namun kalah.

Meski satu partai dengan mantan Presiden Alvaro Uribe, Miguel tidak memiliki hubungan keluarga langsung dengannya. Mantan presiden itu menyebut insiden ini sebagai “serangan terhadap harapan bangsa.”

Motif Belum Diketahui

Jaksa Agung menyatakan belum ada ancaman spesifik terhadap Miguel Uribe sebelum insiden. Namun, sejarah kekerasan politik di Kolombia masih panjang. Di era 1980–1990-an, sedikitnya lima kandidat presiden dibunuh oleh kartel narkoba dan kelompok paramiliter.

Penembakan Miguel Uribe langsung memicu kecaman internasional. Presiden Gustavo Petro menyebutnya sebagai serangan terhadap demokrasi dan kebebasan berpikir.

Baca Juga  Dibebastugaskan dari Ketua DPC PDIP Surabaya, Awi Tetap Jabat Ketua DPRD

“Mari kita fokuskan energi dan harapan agar Miguel Uribe tetap hidup,” kata Petro.

Sementara itu, Menhan Pedro Sanchez telah mengerahkan aparat militer dan intelijen untuk mengusut kasus ini. Pemerintah juga mengumumkan hadiah 3 miliar peso Kolombia (sekitar Rp 11,8 miliar) bagi siapa pun yang memiliki informasi penting soal penembakan ini.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga mengecam keras serangan itu, menyebutnya sebagai ancaman langsung terhadap demokrasi. Ia bahkan meminta Presiden Petro untuk menahan diri dari retorika yang memperkeruh situasi.

Presiden Chile Gabriel Boric dan Presiden Ekuador Daniel Noboa juga menyuarakan keprihatinan. “Tak ada ruang bagi kekerasan dalam demokrasi,” ujar Boric.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *