Kantor Media Digempur, Iran Hujani 545 Titik di Wilayah Pendudukan Israel dengan Rudal

Kantor Media Digempur, Iran Hujani 545 Titik di Wilayah Pendudukan Israel dengan Rudal

MAKLUMAT — Iran menunjukkan taringnya. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan gelombang serangan balasan berskala besar ke wilayah pendudukan Israel, Senin malam (16/6/2025), dalam fase terbaru Operasi True Promise III. Serangan itu menghantam setidaknya 545 titik strategis, menyasar fasilitas militer hingga infrastruktur penting milik Israel.

Operasi ini diluncurkan dengan sandi Ya Ali ibn Abi Talib dan disebut-sebut sebagai fase paling intens dari serangkaian pembalasan yang dimulai sejak Jumat malam. Rentetan rudal balistik dan drone ofensif Iran menghujani wilayah utara hingga selatan Israel, memaksa ribuan warga berlindung di bunker.

“Ini adalah respons awal. Operasi akan terus berlanjut hingga fajar dan dapat diperpanjang,” ujar juru bicara IRGC dalam siaran resmi seperti dilansir Press TV, Selasa (17/6/2025).

Pemerintah Iran menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk pembalasan atas serangan udara Israel yang menyasar sejumlah wilayah sipil dan fasilitas strategis di Iran pekan lalu. Termasuk di antaranya adalah serangan ke kantor penyiaran milik pemerintah Iran (IRIB) di Iran utara, yang dikutuk sebagai kejahatan perang oleh berbagai pihak.

Tak hanya infrastruktur, serangan Israel juga merenggut nyawa sejumlah tokoh penting. Beberapa di antaranya adalah Mayor Jenderal Mohammad Bagheri (Kepala Staf Angkatan Bersenjata), Panglima IRGC Hossein Salami, dan Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh (komandan divisi kedirgantaraan). Sejumlah ilmuwan nuklir seperti Dr. Fereydoon Abbasi juga dilaporkan tewas.

Baca Juga  Iran Tolak Berunding Selama Israel Masih Menyerang, Trump Cawe-cawe Ancam Kerahkan Kekuatan Penuh AS

Atas situasi ini, militer Iran memperingatkan warga sipil di wilayah pendudukan untuk segera mengungsi. “Tinggalkan wilayah pendudukan. Tetap tinggal hanya akan membahayakan nyawa,” kata Kolonel Reza Sayyad dari Pusat Komunikasi Angkatan Bersenjata Iran.

Malu Nasional

Pemerintah Israel sendiri dilaporkan membatasi penyiaran langsung pertempuran. Bahkan, kamera lalu lintas dimatikan dan warga dilarang mengunggah video kondisi lapangan untuk mencegah “malu nasional” akibat kebobrokan sistem pertahanan udara mereka. Beberapa video bocor justru menunjukkan rudal pencegat Israel yang gagal meledak dan jatuh di wilayahnya sendiri sebelum mencegat rudal Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pidato yang disiarkan televisi menegaskan bahwa serangan Israel adalah “kesalahan fatal.” Ia memastikan darah para syuhada Iran tidak akan dibiarkan mengalir sia-sia.

“Bangsa ini tidak akan tinggal diam,” ujarnya. “Zionis akan membayar mahal.”

Maklumat.id mencatat, ini adalah konfrontasi terbuka terbesar antara dua musuh bebuyutan tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya ketegangan, dunia internasional mulai mendesak gencatan senjata dan langkah diplomatik. Namun, untuk saat ini, kedua belah pihak tampak belum menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *