MAKLUMAT — Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan program Beasiswa Zakat Indonesia (B-Zakat) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ). Pada tahap awal, program ini menyediakan 183 kuota beasiswa penuh jenjang Sarjana (S1) di 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan 11 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mitra.
Seleksi penerima masih berlangsung. Informasi lebih lanjut, termasuk para oeserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dapat mengecek hasilnya melalui laman pendaftaran-beasiswa.kemenag.go.id. Tahap wawancara akan digelar secara daring pada 28–31 Juli 2025, dan informasi teknis akan disampaikan langsung melalui akun masing-masing peserta.
Program B-Zakat yang baru pertama kali digelar ini dirancang sebagai kolaborasi lintas-lembaga zakat untuk memperluas akses pendidikan bagi mustahiq—mereka yang berasal dari keluarga fakir, miskin, dan fi sabilillah. Beasiswa ini meliputi pembiayaan pendidikan, biaya hidup, dan kebutuhan studi lainnya hingga lulus S1.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghofur, menyatakan bahwa B-Zakat adalah wujud konkret transformasi zakat dari bantuan konsumtif menjadi pemberdayaan produktif.
“Bersinerginya sejumlah LAZ didesain memberikan beasiswa full scholarship dari semester 1 hingga 8 (lulus),” terang Waryono usai rapat seleksi administratif B-Zakat di Jakarta, dilansir dari laman resmi Kemenag pada Jumat (25/7/2025).
“Kami ingin melahirkan generasi intelektual yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan peduli pada perubahan sosial,” sambungnya.
Waryono menambahkan, kolaborasi ini juga selaras dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pemerataan pendidikan. Keberhasilan program, menurutnya, bukan hanya dilihat dari jumlah penerima, tetapi dari dampak sosial yang dihasilkan.
“Kami berharap para penerima menjadi agen perubahan di komunitasnya, membawa semangat zakat sebagai solusi sosial yang transformatif,” tegasnya.
Pelaksanaan program ini didukung oleh Direktorat Zawa Ditjen Bimas Islam bersama Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kemenag. Kepala Puspenma, Ruchman Basori, menyebut sebanyak 1.357 pendaftar telah mengikuti seleksi tahap awal, dan 507 dinyatakan lolos administrasi.
“Proses seleksi B-Zakat dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel, dengan mempertimbangkan aspek kelengkapan berkas, keabsahan, dan kesesuaian dokumen yang disyaratkan,” ungkap Ruchman.
Berikut daftar kampus mitra tempat studi para penerima Beasiswa Zakat Indonesia tahun 2025:
PTKIN:
- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
- UIN Sunan Gunung Jati Bandung
- UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
- UIN Walisongo Semarang
- UIN Sunan Ampel Surabaya
- UIN Alauddin Makassar
- UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto
- UIN Raden Fatah Palembang
- UIN Imam Bonjol Padang
PTN:
- Institut Pertanian Bogor (IPB)
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Hasanuddin (Unhas)
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Airlangga (Unair)
- Universitas Padjadjaran (Unpad)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Adapun daftar LAZ yang berpartisipasi dalam program ini antara lain: Dompet Dhuafa Republika, Inisiatif Zakat Indonesia, BSI Maslahat, Baitul Maal Brilian, Nurul Hayat, LMI Ukhuwah Islamiyah, Infak Shadaqah Muhammadiyah, Rumah Zakat Indonesia, Baitul Maal Hidayatullah, Yakesma, Rumah Amal, Sahabat Yatim, Salam Setara Amanah Nusantara, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Panti Yatim Al Fajr, Wahdah Inspirasi Zakat, serta Yayasan Abulyatama Indonesia.