SEBAGAI salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mulai di bidang pelayanan sosial, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikannya, menghadirkan layanan kesehatan, melakukan pengembangan ekonomi, penanganan kebencanaan dan aktivitas Filantropi.
Kini, organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 itu akan berkecimpung mengelola pertambangan. Keputusan Muhammadiyah menerima izin usaha pertambangan (IUP) tawaran dari pemerintah itu diambil dan disampaikan selepas acara Konsolidasi Nasional (Konsolnas) di Universitas Aisyiyah (Unisa), Yogyakarta, Ahad (28/7/2024) kemarin.
Keterlibatan dan peran serta Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang di Indonesia ini adalah langkah strategis yang sejalan dengan misi Muhammadiyah, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Alasan penting lain mengapa Muhammadiyah ‘wajib’ untuk terlibat dalam pengelolaan tambang di Indonesia adalah untuk memastikan bahwa pengelolaan tambang yang baik dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Muhammadiyah juga dapat memastikan bahwa keuntungan dari sektor ini tidak hanya mengalir ke segelintir pihak, namun juga dapat dimanfaatkan untuk program-program sosial yang lebih luas. Seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan bagi masyarakat luas.
Selain itu, penerapan modernisasi manajemen pertambangan secara Islami memungkinkan untuk diterapkan bagi organisasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Nah, di sini peran utuh Muhammadiyah dapat menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan tambang secara menyeluruh. Termasuk praktik bisnis yang adil, transparan, dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan tambang dapat dilakukan dengan cara yang tidak merusak alam dan meminimalkan dampak negatif terhadap masyarakat sekitar.
Keputusan Muhammadiyah untuk menerima izin usaha pertambangan (IUP) yang ditawarkan oleh pemerintah, juga bisa menjadi sebuah sarana praktikum dan distribusi, di mana Muhammadiyah memiliki jaringan pendidikan yang luas. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, termasuk sejumlah Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan di beberapa kampus Persyarikatan.
Dengan terlibat dalam pengelolaan tambang, Muhammadiyah dapat mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan yang relevan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di sektor pertambangan. Hal ini dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di industri tersebut.
Keterlibatan Muhammadiyah dalam sektor pertambangan juga bisa menjadi sebuah harapan baru. Bagaimana keterlibatan Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang dapat memastikan bahwa masyarakat lokal di sekitar tambang mendapatkan manfaat langsung.
Hal tersebut bisa dilakukan melalui program-program pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan keterampilan, dan pembangunan infrastruktur. Muhammadiyah juga dapat memainkan peran penting dalam memastikan bahwa hak-hak masyarakat adat dan lokal dilindungi dan dihormati.
Apalagi sudah sekian lama didapati salah satu masalah utama dalam industri pertambangan di Indonesia adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Muhammadiyah, dengan reputasi baiknya, dapat menjadi pelopor bahkan role model dalam menerapkan praktik-praktik bisnis (pertambangan) yang transparan dan akuntabel. Ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan tambang dan mengurangi praktik korupsi.
Dalam konteks lain, masuknya Muhammadiyah di bidang pertambangan juga membuka lebar sebagai perluasan lahan dakwah bil hal, percontohan riil bagaimana aplikasi peranan pemeliharaan lingkungan secara langsung, dengan kata lain Muhammadiyah dapat mempromosikan dan mengimplementasikan pengelolaan tambang yang ramah lingkungan (green mining). Dengan memastikan bahwa operasi tambang dilakukan sesuai dengan standar lingkungan yang ketat, Muhammadiyah dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Maka bisa dikatakan bahwa pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah tidak hanya akan membawa manfaat ekonomi, tetapi juga dapat memastikan bahwa prinsip-prinsip keadilan sosial, transparansi, dan pelestarian lingkungan ditegakkan. Dengan demikian, Muhammadiyah dapat memainkan peran strategis dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan dan berpihak pada kesejahteraan umat.
Antonius Widiyo Utomo, penulis adalah Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur