28.2 C
Malang
Selasa, Desember 10, 2024
KilasKerap Tuai Kontroversi, DPP IMM Minta Jokowi Evaluasi Nadiem Makarim

Kerap Tuai Kontroversi, DPP IMM Minta Jokowi Evaluasi Nadiem Makarim

Ari Aprian Harahap

KEMENTRIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menjadi sorotan usai mengeluarkan buku ‘Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra’ sesuai jenjang pendidikan dari SD hingga SMA sederajat.

Buku sastra tersebut dinilai sebagian isinya mengandung kekerasan fisik, bernada seksual, serta memuat perilaku hubungan menyimpang yang tak sesuai dengan norma agama dan kesusilaan.

Meski akhirnya Kemendikbudristek berencana menarik peredaran buku dan akan merevisinya. Namun, kebijakannya selalu menghadirkan polemik di masyarakat. Setelah sebelumnya polemik kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) untuk perguruan tinggi negeri (PTN) juga jadi sorotan.

“Kemendikbudristek yang seharusnya banyak melahirkan inovasi agar meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan Indonesia, justru banyak melahirkan kontroversi,” kata Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publilk Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Ari Aprian Harahap di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

Ari menilai ada koordinasi yang tidak berjalan baik di internal Kemendikbudristek. Pasalnya, kebijakan yang dikeluarkan berujung pembatalan usai ramai ditolak oleh publik.

“Dalam seminggu ini saja sudah ada dua kebijakan Kemendikbudristek yang dibatalkan setelah ramai diprotes masyarakat. Ini menunjukkan ada masalah di internal Kemendikbudristek,” ujarnya.

Mahasiswa Magister UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek.

“Kami rasa Presiden perlu memanggil dan mengevaluasi kembali Nadiem Makarim agar kebijakannya tidak terus-terusan melahirkan kontroversi di masyarakat,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek Anindito Aditomo memastikan akan menarik buku bertajuk ‘Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra’ dan merevisinya.

Hal tersebut ia sampaikan untuk merespons kritik dari PP Muhammadiyah soal buku panduan tersebut lantaran mengumbar kekerasan fisik dan seksual.

“Versi awal buku panduan saat ini untuk sementara kami tarik dan revisi berdasarkan masukan-masukan yang kami terima,” tandasnya.

Reporter: Ubay NA 

Editor: Aan Hariyanto 

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer