22.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasKetua PDM Kota Malang: Selama Ini Muhammadiyah Hanya Menjadi Penonton

Ketua PDM Kota Malang: Selama Ini Muhammadiyah Hanya Menjadi Penonton

Ketua PDM Kota Malang
Ketua PDM Kota Malang Prof Abdul Haris saat memberikan sambutan pada kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih Pilgub Jatim 2024 di Aula PDM Kota Malang, Kamis (26/9/2024). Foto:Ubay NA

MAKLUMAT — Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, Prof Abdul Haris menegaskan pentingnya Muhammadiyah mendorong kader-kader muda terjun di arena politik. Sebab, Muhammadiyah selama ini hanya menjadi penonton.

“Maka, bagaimana kemudian memformulasikan strategi untuk mendorong kader-kader Persyarikatan menjadi aktor atau pelaku politik,” ujar Prof. Abdul Haris saat memberi sambutan sosialisasi dan pendidikan pemilih Pilgub Jatim 2024, yang digelar LHKP PWM Jawa Timur di Aula PDM Kota Malang, Kamis (26/9/2024).

Haris mengatakan, kader Muhammadiyah  bisa berperan dalam politik praktis, tapi tetap tidak meninggalkan kemuhammadiyahannya. Saat ini partai politik (parpol) sedang kekurangan kader, sehingga banyak melirik orang-orang di luar partainya untuk menjadi calon kepala daerah (cakada).

“Maka bagaimana kemudian anak-anak kita (Muhammadiyah) bisa kita bina, agar bisa masuk (parpol) itu dari pintu yang mana saja, yang penting bisa mengambil peran yang sentral, menjadi orang penting di sana,” kata dia.

Perencanaan Matang

Haris menandaskan perlu ada perencanaan matang dengan membuka luas ruang-ruang diskusi atau dialog intensif. Tujuannya untuk merancang strategi dalam menyukseskan kader-kader ke ranah politik.

“Harus dirancang dari awal, kita galakkan diskusi-diskusi dan dialog-dialog, kita bangkitkan semangat anak-anak muda Muhammadiyah untuk berkiprah di ranah politik,” sebutnya.

Haris mengaku, terdapat semacam kegamangan pada kader-kader Muhammadiyah untuk melihat dunia politik. Sebab, kata dia, mungkin merasa sudah berkali-kali tertipu dan dikecewakan.

“Kita sudah berkali-kali tertipu, sudah sering ditipu kita ini, sudah kenyang kita ini ditipu,” kelakarnya.

“Muhammadiyah sebenarnya banyak kader, tapi sepertinya iklim politik saat ini juga membuat kader-kader Muhammadiyah itu seperti ragu-ragu untuk memasuki atau berkontestasi politik. Lha, jadi Bupati saja misalnya dihitung-hitung sudah berapa itu biayanya,” imbuh Haris.

Karena itu, Haris menegaskan kembali bakal melakukan diskusi intensif dalam rangka mencetak kader-kader unggul yang siap berkiprah dan berkontestasi dalam politik praktis.

Penulis:Ubay NA

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer