MAKLUMAT — Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto, mengajak seluruh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) untuk aktif melakukan diaspora. Ia menekankan pentingnya kader Muhammadiyah menembus berbagai lapisan masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
“Mahasiswa dengan beragam bidang ilmu, harus dipelajari sebaik mungkin. Ilmu bukan untuk ilmu. Ilmu bukan untuk kepentingan pribadi. Ilmu bukan hanya untuk kepentingan kelompok. Tapi ilmu bagi Muhammadiyah adalah dalam rangka untuk pengabdian bagi umat dan bangsa,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikannya saat memberi sambutan di acara Tanwir XXXIII IMM di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10/2025). Acara ini diikuti ribuan kader IMM dari seluruh Indonesia.
Lelaki kelahiran Kulon Progo, 24 Januari 1968 itu juga mengutip hadis yang populer di Persyarikatan. Hadis itu berbunyi “Khoirunnas anfauhum linnas,” yang berarti sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Dalam rangka menjadi orang yang bermanfaat, maka ia menekankan pentingnya mahasiswa menuntaskan belajar dan memaksimalkan usaha menuntut ilmu. Hal itu nantinya akan menjadi bekal berharga dalam diaspora kader.
Diaspora ini juga bagian konsekuensi dari komitmen Muhammadiyah untuk berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menjelaskan, Muhammadiyah sejak awal selalu ikut serta dan tidak pernah berpisah dari kesepakatan untuk mengawal negara ini sebagai darul ahdi wa syahadah.
“Kader-kader Muhammadiyah harus turun, terjun langsung dan membuktikan, bahwa negara dengan Pancasila ini adalah negara yang sesuai dengan harapan dan cita-cita bersama. Sesuai dengan tujuan Muhammadiyah,” ujarnya.
Ia menambahkan, tidak perlu mencari bentuk kenegaraan lain. Pancasila dan NKRI sudah cukup sebagai instrumen untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kader Muhammadiyah pun memiliki tugas untuk berpartisipasi agar Indonesia benar-benar menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
“Untuk itu, semua bidang ilmu penting. Semua profesi penting. Semuanya, silahkan tekuni, silahkan dipelajari dengan sebaik-baiknya. Tapi cita-cita dan keinginan kita adalah untuk mendarmabaktikan, untuk memberikan manfaat bagi umat dan bangsa,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, ia memberi apresiasi kepada IMM yang dalam Tanwir kali ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional untuk membuka wawasan dan perspektif baru bagi kader. Keingininan untuk belajar dari banyak perspektif akan membentuk mental kader Muhammadiyah untuk menjadi lebih dewasa.
“Saya kira, tokoh-tokoh yang diundang adalah tokoh-tokoh yang luar biasa, kompeten, terlepas dari pro dan kontra. Tapi semua adalah tokoh-tokoh hebat, kita perlu beri apresiasi,” pungkas Agung Danarto.