MAKLUMAT — Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim, Dra Rukmini Amar menekankan bahwa pendidikan di dalam keluarga menjadi kunci membentuk masyarakat yang sehat dan kuat. Kebiasaan yang diajarkan orangtua kepada anak sangat menentukan perilaku individu di berbagai lingkungan.
“Jadi kalau dengan kebencanaan yang banyak dibicarakan belakangan ya, maka bagaimana anggota keluarga dibiasakan untuk memilah sampah, membuang sampah pada tempatnya,” ujar Rukmini kepada Maklumat.id pada Ahad (17/12/2025).
Rukmini menekankan bahwa kebiasaan sederhana yang terbentuk dalam keluarga kerap diremehkan, padahal menjadi modal penting bagi kehidupan manusia. Contohnya, memilah sampah organik dan anorganik. Jika kedua jenis sampah itu bercampur, proses pengelolaannya akan menjadi sulit.
Adapun semua anggota keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan kebiasaan tersebut. Salah satunya juga pada peran Ibu sebagai madrasatul ula, yang sangat strategi sebagai sekolah pertama anak dengan memberi contoh langsung.
Rukmini menekankan bahwa pembiasaan baik dalam keluarga tidak hanya terkait kebersihan atau lingkungan, tetapi juga penghormatan terhadap alam. Ia menegaskan bahwa ajaran Islam mendorong manusia memuliakan alam, sebagaimana terlihat dalam berbagai nilai dan praktik yang diajarkan.
“Kalau alam itu tentunya luas sekali, ada manusia, ada binatang, ada pohon, ada apa, itu semuanya yang harus dikembalikan pada hal-hal yang nantinya tidak akan menyebabkan alam itu rusak. Karena manusia melakukan kerusakan, dampaknya sangat besar, bahkan akan merugikan manusia sendiri,” jelasnya.
Ia menekankan, pendidikan keluarga juga bisa membentuk kepedulian terhadap sesama dan mengurangi risiko bencana. Latihan menanamkan berbagai kebiasaan yang positif, seperti memilah dan membuang sampah pada tempatnya, merupakan langkah awal yang penting.
“Dimulai dari gerakan memilah sampah dan buang sampah pada tempatnya. Itu dari hal-hal kecil tapi itu menjadi sangat penting sekali,” tandasnya.
