PERBEDAAN pandangan dan pilihan politik tidak perlu membuat renggang hubungan di antara kader Muhammadiyah. Harus tetap guyub dan harmonis. Sebab, perbedaan dan persaingan dalam politik adalah satu hal yang biasa dan wajar terjadi dalam sebuah kontestasi.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono berpesan itu dalam pembukaan acara Family Gathering ke-11 di Agropolis, Wonosalam, Jombang, Sabtu (1/7/2023) malam.
Kegiatan temu “Keluarga Kader Sang Surya” tersebut dihadiri oleh Mantan Ketua KPU RI Arif Budiman, selaku ketua panitia. Ada pula Ketua LHKP PWM Jatim Muhammad Mirdasy, Anggota DPRD Provinsi Jatim dari PAN Basuki Babusalam, politisi senior PAN Jatim Suli Daim. Selain itu, ada politikus Eko Harjianto dan Muhammad Okbah dari Partai Ummat serta lainnya.
Menurut pria yang biasa disapa dokter Suko tersebut, persaingan dan perbedaan pandangan politik adalah satu hal yang biasa dan wajar terjadi dalam kontestasi politik. Tak terkecuali dalam Pemilu tahun 2024 mendatang. Bahkan, dalam satu partai sekalipun, persaingan tidak mungkin bisa terhindarkan.
Maka dari itu, kader yang berjuang di jalur politik diminta untuk tetap guyub dan rukun. Sebaliknya, jangan sampai perbedaan partai dan pilihan politik membuat hubungan kader menjadi renggang.
“Saya percaya, para politikus Muhammadiyah tidaklah demikian. Meski berbeda partai politik, para politikus yang ikut jamaah Famgeth (family gathering) tetaplah harmonis. Tetap guyub dan rukun,” ujarnya.
Rektor UM Surabaya itu pun mempersilahkan, kader Muhammadiyah berkiprah dan berdiaspora dengan bebas keberbagai partai politik yang ada, baik itu memilih aktif lewat PAN, Partai Ummat, PKS dan lainnya. Bahkan, bebas memilih aktif lewat Perindo, PDIP dan PSI sekalipun.
Asal, kata dia, ketika mereka terpilih menjadi anggota dewan, tidak lupa atau pura-pura lupa dengan rumah besarnya, Muhammadiyah. Juga mau terlibat dan berkontribusi bagi kelangsungan dan keberlanjutan dakwah Muhammadiyah.
“Siapa pun kader dan dari partai politik apapun, yang terpenting adalah tetap bisa memberikan kontribusi nyata kepada Persyarikatan,” tegasnya.
Dokter Suko menyatakan, Muhammadiyah Jatim akan dengan senang hati mendukung kader yang maju sebagai caleg dalam Pemilu 2024 mendatang. “Tapi, yang kita support itu bukanlah segi materi, pendanaan atau secara finansial loh ya, tapi kita akan upayakan untuk dukungan dari warga Muhammadiyah,” terangnya.
Dokter Suko pun mempercayakan kepada Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jatim untuk menyeleksi caleg yang memiliki potensi terpilih dalam Pemilu 2024. Terutama politikus yang terindikasi sebagai kader Persyarikatan.
“Siapa pun calon yang didukung oleh warga Muhammadiyah Jatim itu sesuai dengan rekomendasi dari LHKP PWM Jatim. Jadi para politikus silahkan mendekat dan merapat ke LHKP PWM Jatim,” terangnya.
Tak lupa, Dokter Suko mendoakan, supaya kader Persyarikatan Muhammadiyah yang maju berkontestasi pada Pemilu 2024 dengan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif bisa sukses terpilih menjadi anggota dewan, baik itu ditingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
“Saya doakan, temen-temen semua yang nyaleg bisa terpilih menjadi anggota dewan dan bisa berkontribusi bagi Persyarikatan,” ujarnya. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto