25.3 C
Malang
Senin, Februari 24, 2025
KilasKisah Satpam dan Driver Online Lulus dari UM Surabaya; Bukti Nyata Impian...

Kisah Satpam dan Driver Online Lulus dari UM Surabaya; Bukti Nyata Impian Bisa Dikejar di Tengah Keterbatasan

satpam dan driver online
Ilham Syafruddin Akbar (kiri) dan Ragita Dwi Nur Rahmadiani (kanan) berhasil mengejar impian menjadi sarjana di UM Surabaya. Kisah satpam dan driver online menginspirasi banyak orang untuk mencapai cita-cita. Foto:IST

MAKLUMAT — Kisah satpam dan driver online ini membuktikan bahwa, impian dan cita-cita bisa dikejar meski terhalang berbagai keterbatasan.

Dua nama yang baru saja menginspirasi dalam wisuda ke-52 Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Ragita Dwi Nur Rahmadiani dan Ilham Syafruddin Akbar, membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita.

Ragita: Satpam yang Lulus Cumlaude

Ragita Dwi Nur Rahmadiani, perempuan asal Mojokerto, telah mengabdikan diri sebagai satpam di UM Surabaya selama tujuh tahun. Meski pekerjaannya penuh tantangan, ia tidak membiarkan itu menghalanginya untuk meraih gelar Sarjana.

Ragita lulus dengan IPK Cumlaude, angka yang membanggakan—3,8. Perjalanan panjang yang dimulai dari seorang satpam perempuan ini dimulai dari keputusan untuk bekerja setelah lulus SMK.

“Waktu itu saya ingin kuliah, tapi kendala biaya menghalangi. Jadi, saya bekerja dulu untuk menabung. Saat ada lowongan satpam perempuan di UM Surabaya, saya langsung melamar dan diterima,” ungkap Ragita yang saat itu bekerja sebagai satpam di kampusnya sendiri.

Setelah dua tahun, Ragita resmi menjadi karyawan tetap dan memutuskan untuk kuliah di kelas malam, sambil terus bekerja pada siang harinya.

Meskipun ia tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang keamanan, Ragita tidak merasa terkendala. Bahkan, ia harus menyeimbangkan waktu kuliah dengan pekerjaan yang menguras tenaga.

Setiap hari, setelah pukul 3 sore, ia menyisihkan waktu untuk belajar. “Kuliah mulai pukul 18.00, jadi saya memanfaatkan waktu di antara untuk belajar, terutama saat UTS dan UAS,” lanjutnya.

Ayahnya, Mulyono, seorang supir truk di pabrik gula, dan ibunya, Yuni Eka Winarti, seorang pedagang nasi dan kue keliling, menjadi sumber motivasi bagi Ragita.

“Keterbatasan finansial bukan alasan untuk menyerah. Justru ini adalah ujian, seberapa gigih kita dalam memperjuangkan impian,” tuturnya dengan penuh keyakinan.

Ilham: Driver Online yang Berhasil Meraih Cita-cita

Di sisi lain, kisah Ilham Syafruddin Akbar, mahasiswa Teknik Informatika UM Surabaya, juga tak kalah menginspirasi.

Lahir di Surabaya, Ilham sempat menghadapi cobaan berat setelah ayahnya ditipu orang yang mengakibatkan keluarga kesulitan untuk membiayai kuliah. Tidak ingin membebani orang tua, Ilham memutuskan untuk cuti selama satu tahun dan bekerja sebagai driver ShopeeFood dan pelayan hotel.

“Waktu itu saya merasa terpaksa harus cuti. Ayah dan ibu, meskipun hanya lulusan SD dan SMP, selalu memberikan semangat untuk melanjutkan kuliah,” kata Ilham yang berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya, Soman (58), bekerja sebagai mandor, dan ibunya, Sushana (56), sebagai penjaga kantin di TK.

Selama cuti, Ilham mengumpulkan uang agar bisa kembali melanjutkan kuliah. Meski harus bekerja sebagai driver online, Ilham tetap menyisihkan waktu untuk belajar. “Pagi saya kuliah, sore hingga malam saya bekerja. Bahkan saat mengemudi, saya banyak belajar memahami karakter orang,” ungkapnya dengan senyum ringan.

Tak hanya itu, Ilham juga mengukir prestasi internasional yang luar biasa. Ia terpilih untuk mengikuti program International Internship Pilot Program di Taiwan, serta berkesempatan magang di Singapore Polytechnic dan Asia University pada tahun 2021. Dalam program-program ini, ia banyak belajar tentang riset dan teknologi, serta berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara.

Setelah 3,5 tahun, Ilham akhirnya lulus dengan IPK Cumlaude, meski harus melalui perjalanan penuh perjuangan. Kini, ia sedang mempersiapkan studi lanjut di Taiwan dengan beasiswa LPDP dan dari pemerintah Taiwan, fokus pada bidang Computer Science.

Pesan dari Ragita dan Ilham

Ragita dan Ilham memiliki pesan yang sama bagi siapa saja yang tengah berjuang: jangan pernah menyerah. Ragita berkata, “Keterbatasan finansial mungkin bukan satu-satunya alasan untuk mengubur impian kita. Allah ingin melihat seberapa jauh kita bertahan dan gigih.”

Ilham juga tak kalah tegas, “Jangan takut berusaha. Setiap niat baik akan selalu mendapat pertolongan dari Allah.”***

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer