26.7 C
Malang
Rabu, Maret 26, 2025
KilasKolaborasi MPKS, Kemendikdasmen, dan HIDIMU, Hadirkan Ramadan Inklusi Bersama 1000 Difabel

Kolaborasi MPKS, Kemendikdasmen, dan HIDIMU, Hadirkan Ramadan Inklusi Bersama 1000 Difabel

Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen RI, yang juga Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Mariman Darto (kiri), saat menyerahkan santunan kepada difabel, Ahad (23/3/2025). (Foto: IST)
Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen RI, yang juga Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Mariman Darto (kiri), saat menyerahkan santunan kepada difabel, Ahad (23/3/2025). (Foto: IST)

MAKLUMAT — Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), serta Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) menggelar Ramadan Inklusi 2025, Ahad (23/3/2025).

Acara ini akan mencakup Sosialisasi Kebijakan Pendidikan Inklusi, Buka Puasa Bersama 1000 Difabel, serta Mudik Ramah Difabel. Mengusung tema ‘Bertaqwa dan Berdaya, Indonesia Ramah Difabel’, kegiatan ini juga didukung oleh LAZISMU Pusat, Bank Syariah Indonesia, BAZNAS, Bank BCA, dan Bank Panin Dubai Syariah.

Ramadan Inklusi: Advokasi bagi Difabel Indonesia

Ramadan Inklusi merupakan agenda tahunan MPKS PP Muhammadiyah yang bertujuan untuk mendorong kebijakan inklusif serta meningkatkan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas.

Acara ini sekaligus menjadi wadah advokasi kepada pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat luas agar menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi difabel, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan aksesibilitas transportasi publik.

Sejumlah agenda Ramadan Inklusi 2025 antara lain pemberian 1000 paket sembako, penyaluran 500 zakat fitrah, hingga distribusi 150 paket mudik ramah difabel.

Pendidikan Inklusi dan Tantangannya

Dalam acara Buka Puasa Bersama 1000 Difabel yang berlangsung di Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Staff Ahli Bidang Pengembangan Manajemen dan Talenta Kemendikdasmen, Mariman Darto, menegaskan pentingnya pendidikan inklusif.

“Pendidikan khusus adalah pendidikan bagi murid yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa,” ujar pria yang juga Ketua MPKS PP Muhammadiyah itu.

Ia juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, seperti diskriminasi, kurangnya lingkungan belajar yang ramah anak, serta sistem pembelajaran yang belum sepenuhnya memperhatikan keberagaman siswa. Untuk mengatasi tantangan ini, inisiatif seperti Relawan Mengajar menjadi solusi untuk mendukung hak pendidikan penyandang disabilitas melalui pendekatan yang lebih inklusif.

“Gerakan ini tidak bisa dilakukan sendiri, seluruh pemangku kepentingan harus terlibat dan berkolaborasi,” tambah Mariman, mengutip pesan dari Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Dukungan Muhammadiyah dan Pihak Swasta

Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam mendukung para difabel di Indonesia. Komitmen ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta.

Di sisi lain, Vice President Bank BCA, Endang Sri Kuncorowati, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada para peserta difabel. Hal ini menjadi wujud kepedulian Bank BCA dan dunia usaha terhadap peningkatan kesejahteraan penyandang disabilitas.

Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, Ramadan Inklusi 2025 diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia yang lebih ramah dan inklusif bagi difabel.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer