MAKLUMAT – Nama Wali Kota Prabumulih periode 2025–2030, H Arlan, sejak Selasa hingga Rabu (16–17/9/2025) menjadi perbincangan hangat netizen. Namanya sempat FYP di TikTok dan ramai diperbincangkan di X (Twitter). Pemicu viralnya kabar itu adalah dugaan pencopotan Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, hanya karena persoalan sepele: menegur siswa yang membawa mobil ke sekolah.
Sosok yang baru saja memenangkan Pilkada 2024 bersama wakilnya, Franky Nasril, ini memang bukan orang baru di dunia kontroversi. Sejak masa kampanye hingga awal menjabat wali kota, Arlan kerap menjadi sorotan publik.
Pamer Empat Istri
Kontroversi pertama yang melekat pada Wali Kota Prabumulih H Arlan adalah soal kehidupan pribadinya. Saat kampanye di Kelurahan Sungai Medang, Prabumulih, video dirinya bersama empat istrinya viral di media sosial.
Dalam kesempatan itu, H Arlan blak-blakan mengakui isu poligami yang diarahkan kepadanya. “Banyak yang ngomong, Cak ada empat bini, itu benar,” ucapnya. Ia bahkan berkelakar soal kebutuhan masyarakat yang bisa dianalogikan dengan peran masing-masing istrinya.
Meski menimbulkan pro dan kontra, H Arlan menegaskan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh terhadap keluarganya. Ia menyebut poligami adalah “garis tangan” yang harus disyukuri. Pernyataan tersebut makin membuat publik membicarakan gaya hidup pribadi Wali Kota Prabumulih itu.
Copot Kepala Sekolah
Kontroversi berikutnya muncul setelah beredar isu dugaan pencopotan Kepala SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, serta penjaga sekolah, Ageng Winoto. Kabar itu sempat viral di media sosial dan menjadi perbincangan luas masyarakat.
View this post on Instagram
Namun, H Arlan bersama Wakil Wali Kota Franky Nasril akhirnya memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resminya, @cak.arlan_official. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa tidak ada mutasi jabatan.
Didampingi Sekda Elman ST, Inspektur Indra Bangsawan, serta Kepala Dinas Pendidikan Darmadi, Arlan memastikan keduanya hanya mendapat teguran. “Baik Kepala Sekolah maupun Penjaga tetap bekerja seperti biasa di SMPN 1 Prabumulih,” tulisnya.
Lebih lanjut, Pemerintah Kota Prabumulih menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Prabumulih maupun publik Indonesia atas simpang siur informasi tersebut.
Latar Belakang Wali Kota Prabumulih
H Arlan lahir di Ogan Komering Ulu (OKU) pada 30 Maret 1975. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H Basri dan Hj Husiah. Sebelum dikenal sebagai Wali Kota Prabumulih, ia lebih dulu terjun sebagai pengusaha karet dan aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Selain itu, Arlan juga menjabat sebagai Dewan Penasihat Gerindra Kota Prabumulih. Pendidikan formalnya terbilang berliku: baru menyelesaikan SMA pada 2014 dan konon masih kuliah di Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang.
Dengan latar belakang sederhana namun ditopang dukungan politik besar, H Arlan berhasil melesat menduduki jabatan sebagai Wali Kota Prabumulih. Meski begitu, sejak awal masa pemerintahannya, ia sudah harus menghadapi sorotan publik terkait gaya hidup dan kebijakan yang dianggap kontroversial.***
Comments