MAKLUMAT — Jumlah korban tewas akibat agesi Israel di Jalur Gaza terus meningkat drastis. Tercatat hingga Rabu (18/6/2025), setidaknya 55.637 warga Palestina dilaporkan telah meninggal dunia sejak dimulainya agresi militer Israel pada Oktober 2023, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebutkan bahwa dalam 24 jam terakhir saja, 144 jenazah dibawa ke rumah sakit dan 560 orang lainnya terluka. Dengan tambahan ini, jumlah total korban luka akibat serangan Israel kini mencapai 129.880 orang.
“Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” ujar Kementerian Kesehatan Gaza dalam laporan harian, seperti dilansir dari Anadolu Ajansi pada Kamis (19/6/2025).
Sejak 18 Maret 2025, Israel kembali melanjutkan serangan intensif ke Gaza, menghancurkan gencatan senjata yang sempat berlaku sejak Januari. Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 5.334 orang tewas dan 17.839 lainnya terluka.
Situasi ini semakin menyorot perhatian dunia internasional. Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza yang dinilai telah melampaui batas kemanusiaan dan melanggar hukum internasional.
Meski mendapat tekanan dari berbagai negara dan lembaga hak asasi manusia dunia, serangan Israel terhadap wilayah padat penduduk di Gaza belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Krisis kemanusiaan pun terus memburuk, dengan ribuan warga Palestina masih terkepung tanpa akses terhadap bantuan medis, logistik, maupun evakuasi.