MAKLUMAT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo menggandeng Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) melakukan sosialisasi pendidikan pemilih di Gedung SMP Muhammadiyah 3 Gending, pada 10 November 2024.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya kalangan muda, dalam proses demokrasi. Setidaknya kedua organisasi ini memberikan pemahaman mendalam tentang hak dan kewajiban sebagai pemilih yang cerdas.
Sebanyak 50 kader Nasyiatul Aisyiyah menghadiri acara ini dengan narasumber Kartika Puspita Sari. Ia merupakan seorang kader yang telah mengikuti pelatihan Trainer of Trainers (TOT).
Sorotan Nasyiatul Aisyiyah
Ada tiga poin yang menjadi sorotan Kartika. Ketiganya adalah menolak politik uang, menghindari pengaruh berita bohong yang bisa memengaruhi pilihan politik, dan memilih pemimpin berdasarkan gagasan yang jelas.
“Saya berharap kepada seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah untuk tetap memilih, gunakan hak pilih dan jangan menjadi golput (tidak menggunakan hak pilih),” ungkapnya.
Selain itu, Kartika turut mengenalkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo. Termasuk tiga calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur turut diperkenalkan kepada peserta. Ia juga menyarankan agar para kader melakukan salat istikharah untuk mempermudah dalam menentukan pilihan pemimpin daerah.
Partisipasi Pilkada
Dalam kesempatan tersebut, Kartika menegaskan pentingnya menerapkan prinsip luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil). Moto ini merupakan landasan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, sebagai amanat konstitusi.
Kegiatan ditutup dengan jargon yang diciptakan Kartika, ‘Punya Hak Pilih Tapi Mau Golput? Jangan ya dek ya!’. Tentu pesan in mendapat sambutan luar biasa dari peserta. KPU dan Nasyiah berharap kepada generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu dan Pilkada yang demokratis.
Reporter: Aprilia