27.5 C
Malang
Senin, April 7, 2025
KilasKuliah Tamu di Unismuh, Haedar Nashir Tekankan Mutu dan Tata Kelola Perguruan...

Kuliah Tamu di Unismuh, Haedar Nashir Tekankan Mutu dan Tata Kelola Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi (kiri) saat menerima buku berjudul Pappaseng ri Elompugi karya Prof Andi Sukri Syamsuri, usai mengisi kuliah tamu di Unismuh Makassar, Ahad (6/4/2025). (Foto: Humas Unismuh)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi (kiri) saat menerima buku berjudul Pappaseng ri Elompugi karya Prof Andi Sukri Syamsuri, usai mengisi kuliah tamu di Unismuh Makassar, Ahad (6/4/2025). (Foto: Humas Unismuh)

MAKLUMAT – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, menyampaikan sejumlah pesan dalam rangka mengembangkan dan memajukan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA).

Hal itu dia sampaikan ketika menjadi pembicara dalam kuliah tamu yang digelar Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar di Lantai 17 Gedung Iqra, Ahad (6/4/2025), yang sekaligus menjadi momentum refleksi strategis tentang arah pengelolaan PTMA.

Dalam paparannya, Haedar menekankan bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah harus mampu melakukan transformasi mendasar dari pola kerja rutinitas, menuju budaya mutu yang berkelanjutan dan terukur.

“Sudah saatnya kampus-kampus kita tidak hanya sibuk dengan rutinitas yang monoton. Kita harus keluar dari zona nyaman dan mulai membangun sistem tata kelola yang berbasis kualitas, bukan relasi atau pendekatan personal,” katanya.

Menurut Haedar, era saat ini menuntut kampus untuk bersaing melalui indikator kualitas seperti akreditasi, peringkat, riset, dan pengabdian yang berdampak nyata. Ia menyebut UMS (Surakarta), UMY (Yogyakarta), dan UMM (Malang), sebagai contoh keberhasilan dalam tata kelola berbasis mutu, yang telah menempatkan mereka di jajaran kampus terbaik nasional dan internasional.

Tak hanya itu, Haedar juga mengkritisi pendekatan kekeluargaan dalam tata kelola kampus yang kerap menyingkirkan prinsip profesionalisme dan efisiensi. “Kampus harus menjadi tempat tumbuhnya gagasan besar dan pemikiran ilmiah, bukan arena permainan kepentingan kelompok,” tegasnya.

Sorotan khusus juga ditujukan kepada peran dosen, khususnya pemegang gelar doktor dan guru besar, agar lebih aktif menciptakan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan.

“Jika dosen hanya menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban akademiknya, maka ia akan menjadi beban bagi institusi. Oleh karena itu, kita perlu membangun ekosistem riset yang hidup, produktif, dan terintegrasi dengan kebutuhan bangsa,” tandas pria yang juga Guru Besar Bidang Sosiologi UMY itu.

Sebagai inspirasi, ia mencontohkan budaya riset kuat yang dikembangkan oleh universitas-universitas di Jepang, seperti Nara University, sekaligus mendorong Unismuh Makassar untuk menggali potensi lokal dalam riset sosial yang relevan dengan konteks Indonesia.

Mengakhiri kuliahnya, Haedar kembali menegaskan pentingnya ruh Muhammadiyah dalam ekosistem kampus. “Kampus Muhammadiyah harus menjadi ladang ibadah dan pusat peradaban. Nilai-nilai ke-Muhammadiyah-an harus terus ditanamkan dan dihidupkan dalam setiap aspek kehidupan kampus,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda, menyambut dengan penuh antusiasme arahan strategis tersebut. Ia menyebut kuliah tamu ini sebagai pelecut semangat untuk langkah transformasi ke depan.

“Prof Haedar telah memberikan banyak inspirasi bagi kami. Saat ini Unismuh tengah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan mutu riset, memperluas publikasi internasional, serta menjalin kerja sama akademik dengan berbagai universitas di luar negeri,” terangnya.

Sebagai penanda penghormatan, Unismuh menghadiahkan cenderamata berupa buku berjudul Pappaseng ri Elompugi kepada Haedar. Buku karya Prof Andi Sukri Syamsuri ini merupakan kumpulan syair Bugis berisi pesan moral yang diangkat dari program radio Elompugi di Venus FM Makassar, yang kemudian diterbitkan Unismuh Press.

Buku ini bukan hanya simbol intelektualitas, tapi juga wujud nyata dari komitmen Unismuh dalam merawat warisan budaya lokal sebagai bagian integral dari pembangunan akademik.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer