CALON Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyorot semakin tergerusnya lahan pertanian akibat pertambangan. Dia menyebut akan menindak pihak-pihak yang bersangkutan dengan hal itu jika terpilih sebagai Presiden dan Pilpres 2024 mendatang.
“Ya ditindak, kalau sudah begitu, harus ada tindakan. Kan itu cerita penegakan karena sudah ada aturannya kan. Harus ada penegakan hukum. Dan hukumnya mesti berani untuk menindak itu semua,” katanya saat di Kendari, Sulawesi Tenggara, Ahad (3/12/2023).
Capres yang berdampingan dengan Cawapres Mahfud Md itu menegaskan komitmen untuk melaksanakan UU terkait lahan pertanian. Lahan pertanian, kata dia, harus selalu dijaga dengan ketat.
“Godaannya biasanya adalah, satu, suap, sehingga orang akan mengambil lahan-lahan yang sebenarnya secara patok atau regulasinya nggak boleh diambil,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ganjar, juga ada faktor tekanan yang membuat lahan pertanian semakin tergerus. Capres yang diusung Koalisi PDIP, PPP, Perindo dan Hanura itu menilai, butuh sosok pemimpin yang tahan tekanan, berani dan tidak mudah tergoda hal demikian.
“Yang kedua, kadang-kadang ada tekanan-tekanan. Di sini butuh pemimpin-pemimpin yang punya strong leadership, dia berani dan menjaga integritas. Kalau nggak, pasti akan tergoda,” tandasnya.
Selain pentingnya figur pemimpin yang tepat dan penguatan terhadap regulasi serta penindakan, mantan Gubernur Jawa Tengah itu berpendapat, faktor edukasi terhadap para petani juga hal yang penting. Misalnya terkait pupuk yang bagus dan baik untuk digunakan. Menurut dia, sistem dan data juga hal yang perlu diperbaiki.
“Saya kira tinggal sistem, tata cara mereka mendaftarkan, mendapatkan legalitas, itulah yang dari Kementerian Pertanian bisa menyiapkan jauh lebih mudah. Saya kira, ini akan jauh lebih banyak membantu petani,” pungkas Ganjar. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto